Kematian Kristus dan Kehidupan Kita
“Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seseorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5 :6-8)
Kematian Kristus dan Kehidupan Kita
Kematian Yesus telah digambarkan dengan amat jelas dalam Mazmur 22 : “Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh dalam dadaku; kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kau letakkan Aku. Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”
Coba Anda baca sendiri perikop Mazmur tersebut dan mulai membayangkan kejadian saat itu.
Alkitab menggunakan kata “anjing-anjing’ untuk menggambarkan orang-orang yang menjijikan. Mereka yang berdiri di bawah salib pada hari itu, mereka yang sebelumnya berseru-seru, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!” dan mereka yang datang untuk mengejek tentu akan tampak seperti anjing-anjing liar. Kedua tangan dan kaki Yesus yang dipakukan ke kayu salib dan para tentara yang membagi-bagikan dan membuang undi untuk pakaian yang Yesus kenakan, semakin membuat nubuatan dari Pemazmur digenapi. Bahkan, penggenapan itu amat tepat.
Hanya penyaliban, sebuah bentuk hukuman yang digunakan oleh bangsa Persia, Selucid, dan juga Romawi, yang dapat membuat tangan dan kaki Yesus tertusuk. Kematian Yesus bukanlah suatu kejadian yang sepele atau bahkan dengan mudah dapat dilupakan. Kematian Yesus memberikan dampak yang amat besar bagi Anda dan saya, bahkan kepada siapapun yang percaya kepada-Nya.
Yesus yang sejati menjalani sebuah kematian yang sesungguhnya di atas salib benar-benar adalah salib sebagaimana dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Kematian Yesus bukan sebuah dongeng atau cerita bohong belaka. Yesus benar-benar mati hari itu, bahkan Anda dapat mencucukkan tangan Anda ke lubang paku di tangan-Nya. Yesus adalah Tuhan yang Maha Kuasa, Ia sanggup melepaskan diri-Nya dari proses yang amat memilukan itu. Tetapi, Yesus yang saat ini Anda dan saya imani, Ia memberikan diri-Nya sendiri untuk mati dan menyelamatkan Anda dan saya. Ia memberikan sebuah keselamatan kekal bagi kita–sebuah kesempatan dan kehidupan yang baru.
Kematian Kristus dan kehidupan kita, itulah kisah bagaimana Yesus mengubah kehidupan kita.
Sumber Gambar : BlogSpot