Paskah dan Natal
Paskah dan Natal adalah dua buah acara Gerejawi terbesar yang dilakukan setiap tahun. Kedua acara itu masing-masing memperingati kelahiran dan kematian Yesus Kristus. Jadi sudah seharusnyalah kedua acara ini dilangsungkan dan dirayakan dengan seimbang. Tapi nyatanya, perayaan Natal jauh lebih meriah dibandingkan dengan Paskah? Bagaimana seharusnya?
Ketidakseimbangan Paskah dan Natal
Semua novel mempunyai klimaks, dan biasanya terdapat pada bab terakhir. Dan kita menikmati klimaks itu sebagai rahasia dan kejutan pada akhirnya. Tapi ada juga novel yang lebih mudah dimengerti kalau justru bab terakhirnya dulu yang kita baca. Keempat kitab Injil seperti novel yang baru bisa dimengerti bila dibaca dulu bab terakhirnya, yaitu bab tentang Paskah. Kebangkitan Yesus adalah klimaks dari seluruh hidup Tuhan Yesus.
Teman-teman, kitab-kitab Injil ditulis bukan karena Yesus telah dilahirkan dan disalibkan, melainkan karena Ia telah dibangkitkan. Dengan kata lain, jika seandainya Yesus lahir dan mati, tapi tidak dibangkitkan, maka kitab-kitab Injil tidak akan ada. Itu berarti iman Kristen tidak ada, dan Gereja Kristen tidak akan berdiri, seperti yang diungkapkan Paulus di 1 Kor 15:14.
Sejak Paskah dan Natal
Teman-teman, begitu pentingnya kebangkitan Kristus, sehingga Gereja Purba menjadikan Paskah sebagai pusat perayaan Kristen. Bahkan sebelum tahun 313, Gereja hanya mengenal satu perayaan Kristen, yaitu Paskah.
Nah, baru sesudah tahun 313, Gereja mengenal perayaan Natal. Dalam perkembangan waktu, perayaan Natal makin lama makin meriah, dan kecenderungan itu membekas hingga kini.
Hal itu tidak menjadi masalah. Yang jadi persoalan adalah kalau Gereja cenderung menganaktirikan Paskah jika dibandingkan dengan Natal. Coba teman-teman bandingkan, dalam rangka Natal ada begitu banyak kegiatan, bagaimana dalam rangka Paskah? Kita juga menyambut Paskah lebih sepi daripada Natal. Berapa sms Natal yang teman-teman kirim? Bagaimana dengan sms Paskah?
Soalnya adalah bukan bagaimana kita mengurangi kemeriahan Natal, melainkan bagaimana menambah kemeriahan Paskah. Sebab pada awal lahirnya Gereja, Paskah adalah pusat perayaan Kristen. Kemeriahan disini adalah keagungan dan kegembiraan, ya teman-teman.Yang sekarang kita perlukan adalah kemauan melangkah untuk mengembalikan Paskah kepada tempatnya yang semula, yaitu sebagai pusat perayaan Gereja. Ayo!
Disarikan dari Selamat Paskah, Andar Ismail