Makna Natal Bagi Diriku
Christmas berasal dari kata Christmass: Christ (Kristus) Mass (Massa). Jadi, makna Natal boleh diartikan sebagai orang-orang yang berkumpul untuk merayakan kelahiran Yesus. Namun sebenarnya, Natal bukanlah budaya Gereja atau budaya Alkitab. Di dalam Kitab suci, tidak ada seorangpun yang melakukan penyelenggaraan hari kelahiran Tuhan Yesus, atau istilahnya merayakan ulang tahun Tuhan Yesus.Gereja perdana tidak merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus, mereka merayakan hanya hari kematian dan kebangkitan-Nya yang kini kita kenal sebagai Paskah. Di dalam Alkitab, hanya orang-orang kafir saja (Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya. Di Alkitab diceritakan perayaan ulang tahun Herodes Antipas (Mat 14:6).
Makna Natal Bagi Diriku
Tidak penting kapan Tuhan Yesus lahir, atau kapan Ia mulai berkarya di dunia, namun yang penting adalah kelahiran Tuhan Yesus di dunia adalah fakta dan nyata. Yang jauh lebih penting adalah apa yang Yesus lakukan, yaitu karya-Nya di dunia ini. Buat apa kita merayakan Natal, merayakan kelahiran Tuhan Yesus kalau ia tidak melakukan sesuatu bagi kehidupan kita. Saya rasa kita bisa saja mengabaikan-Nya jikalau Ia tidak berdampak dalam hidup orang-orang.
Natal adalah berita sukacita dan damai sejahtera yang diberikan Allah kepada manusia dengan lahirnya Juru Selamat yaitu Yesus Kristus. Itu adalah yang terpenting bagimu dan saya. Seperti yang tertulis dalam Lukas 2:11, “telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan” Ya, benar, sebuah berita yang sungguh menyejukkan dan menggembirakan bagi orang-orang berdosa–bahwa kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk memberikan sebuah kesempatan baru. Kesempatan untuk memulai hidup sebagai anak-anak Allah yang telah ditebus dari segala dosa.
Esensi atau makna Natal adalah awal misi Kristus di dunia. Di dalam Yohanes 3:16, Allah begitu mengasihi manusia. Dan karya penyelamatan-Nya dimulai dari kelahiran Yesus di dunia. Yang kedua adalah motivasi Allah untuk memperbaiki hubungan dengan manusia. Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan hukuman. Dan terakhir Natal adalah awal kekalahan Iblis. Kuasa Iblis atas kehidupan kita melalui maut dan dosa telah hilang lenyap ketika Yesus memberikan diri-Nya mati di kayu salib. Ia menanggung semua hukuman yang harusnya kita terima.
Melalui Natal, Yesus Kristus menjadi pendamai antara Allah dengan manusia. “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya” (Roma 3:23). Bahkan menjadi pendamai antara Allah dengan seluruh dunia. Semua manusia layaknya menyambut Natal sebagai Tuhan dan Juru Selamat seperti yang dituliskan dalam 1 Yohanes 2:2.
Tuhan Yesus Kristus bukan lagi seorang bayi mungil yang tidak berdaya, Ia sudah selesai melakukan karya-Nya di dunia. Jangan memahami Natal sebatas memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus, melainkan apakah Tuhan Yesus sudah hadir dan mengubahkan kehidupan kita? Apakah Yesus sudah benar-benar datang dan hidup di dalam kehidupan kita?
Marilah kita mulai memaknai Natal dalam kehidupan kita dengan bersyukur atas karya keselamatan yang diberikan. Bisa dengan memberitakan berita damai sukacita natal bagi semua orang melalui hidup kita, dan dengan mempersembahkan yang terbaik dalam kehidupan kita. Persembahkan emas, mur, dan kemenyan yang ada di dalam kehidupan kita sekarang.
Setiap hari adalah Natal, biarlah Natal benar-benar hadir di dalam kehidupan kita setiap hari. Ia hadir sebagai Tuhan dan Juru Selamat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sumber gambar : blogspot