Mengapa Kita Merayakan Natal?
“Mengapa kita merayakan Natal, Bu?” ujar seorang anak kecil kepada ibunya di dalam perjalanan menuju ke gereja. Dengan mantap Ibunya menjawab, “Hari ini, Tuhan Yesus lahir ke dunia. Kita merayakannya karena kita sadar akan pengorbanan Tuhan yang rela menjadi manusia. Ibu ingin kamu juga mengerti bagaimana Tuhan mencintai seluruh manusia, termasuk kita.”
Merayakan Natal
Pada milenium ini, Natal telah berubah, dari awalnya adalah sebuah perayaan agama atau kepercayaan tertentu, menjadi sebuah momen yang diterima oleh seluruh agama dan kepercayaan. Momen Natal sekaligus tahun baru telah meresap ke dalam kehidupan manusia sebagai sebuah perayaan: diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan dan liburan akhir tahun bersama dengan keluarga. Kita merayakan natal. Dunia pun merayakan natal.
Namun, merayakan natal bukan kini menjadi sebatas perayaan. Natal datang, kita datang dan turut hanyut dalam kebahagiaan, kemudian natal pergi, dan kita kembali ke kehidupan kita seperti biasa. Natal kita rayakan, namun hidup kita baik sebelum dan sesudahnya tetap sama. Natal hanya menjadi sebatas perayaan tanpa makna. Damai dan sukacita natal hanya menetramkan hati kita beberapa minggu saja.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2