Mengapa Kita Merayakan Paskah?
Setiap agama di dunia ini memperingati hari kelahiran dan kematian dari Nabi yang mereka percayai sebagai perwujudan dari allah/ tuhan yang disembah. Namun, agama Kristen berbeda. Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, kita mengenal hari Paskah, sebuah hari di mana Yesus yang mati itu dibangkitkan oleh Allah. Sebuah hari di mana iman Kristen kita menjadi begitu nyata, bahwa kasih Allah kepada seluruh dunia ini tidak dapat dibatasi oleh apapun, termasuk kematian.
Paskah Adalah…
Bisa dibilang Paskah adalah inti dari semua rencana Allah melalui Yesus Kristus di dunia ini. Ia lahir ke dunia dalam rupa seorang bayi lemah di palungan, di mana kita mengenalnya sebagai Hari Natal. Kemudian, Ia tumbuh dan menjadi besar, memberitakan kabar keselamatan kepada seluruh orang dari berbagai golongan, pemungut cukai, pelacur, nelayan, orang yang dikucilkan. Ia melakukan banyak mukjizat kesembuhan kepada orang berpenyakit kusta, buta, bisu, bahkan membangkitkan Lazarus dan pemuda di Nain dari kematian. Ia menjadi sosok yang begitu terkenal saat itu. Pada akhirnya, Ia dikhianati oleh murid-Nya sendiri, disiksa, dan disalibkan, dan mati tergantung di kayu salib, sebuah kematian yang begitu mengenaskan. Namun, apakah cerita berakhir? Tidak, ternyata ini barulah awal dari cerita yang sesungguhnya.
Di hari yang ketiga, Yesus bangkit dari kematian. Ia menang atas maut dan dosa. Kematian dan kebangkitan-Nya telah memulihkan hubungan kita dengan Bapa yang telah rusak akibat dosa-dosa. Kebangkitan-Nya ini adalah inti dari iman Kristen yang sejati. Kita percaya bahwa Yesus telah mati dan bangkit BAGI SAYA. Ia rela berkorban dengan begitu hebat BAGI SAYA. Saya–manusia yang penuh dengan dosa dan cela ini–diberikan sebuah kesempatan untuk menjadi manusia yang baru karena kasih-Nya. Hidup saya kini diubahkan dan saya akan berjalan mengikut-Nya sepanjang hidup saya.
Itulah inti dari Paskah. Tidak salah jika orang Kristen mengadakan ibadah di Hari Minggu, karena pada hari Minggu, kita mengimani bahwa kemenangan atas maut telah Tuhan berikan kepada kita. Kita merayakan Paskah setiap minggu, lima puluh dua kali sepanjang tahun, menyelami kembali betapa besarnya kasih Allah kepada setiap kita. Setiap minggu kita mengenang betapa besarnya kasih Allah kepada manusia yang rela mengorbankan anak-Nya sendiri ganti hukuman akibat dosa.
Mengapa Kita Merayakan Paskah?
Paskah mungkin tidak setenar dengan Natal. Sejak awal Desember, semua toko, mal, gereja, bahkan diskotik merayakan Natal. Ada banyak hiasan Natal, ada banyak perayaan Natal. Paduan Suara Gereja kebanjiran order di hari-hari menjelang Natal. Menurut statistik, lebih dari tiga ratus juta pesan singkat disampaikan pada hari Natal. Namun Paskah? Paskah tidak semeriah Natal. Hanya beberapa hari menjelang dan setelah Paskah kita mengucapkan selamat Paskah. Intinya, Paskah kalah pamor meskipun ia sendiri jauh lebih bermakna–di mana Yesus mau mati dan bangkit untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal.
Meskipun begitu, Paskah tetaplah kita rayakan setiap tahunnya bahkan pada setiap minggu. Mengapa kita merayakan Paskah?Merayakan Paskah berarti mengimani karya Allah melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Ia melayakkan kita untuk menyebut Allah sebagai Bapa. Paskah akan selalu memberikan kita kesempatan untuk menyelami begitu besarnya kasih Allah kepada setiap kita (bdk. Yohanes 3:16). Melalui Paskah juga, seharusnya kehidupan kita berubah menjadi semakin seperti Kristus.
Selamat merayakan Paskah.
–Dituliskan sehari setelah Perayaan Paskah PMK ITB, di Aula Timur, 18 Mei 2012.
Sumber Gambar : BlogSpot