Pengganti Saya
Yesus Adalah Pengganti Saya
Saya pernah membaca suatu berita. Di Stroudburg, Pennsylvania, AS, ada makam prajurit Perang Saudara. Pada batu nisan tertera tanggal kelahiran dan kematian si prajurit, dan kata-kata ini: “Pengganti Abraham Lincoln.” Peperangan mendatangkan kepedihan yang sangat mendalam bagi sang presiden. Abraham Lincoln sadar, ribuan prajurit yang gugur di medan perang tidak lain adalah pengganti dirinya sendiri. Lincoln memilih untuk menghormati salah seorang prajurit sebagai simbol dan pengingat bahwa kematian mereka memungkinkan yang lain menikmati hidup.
Mungkin Abraham Lincoln mendapat ide dari Abraham, leluhur Israel yang ia pinjam namanya. Abraham menempuh suatu perjalanan yang paling menyengsarakan yang pernah dijalani seorang ayah. Dengan hati sedih, gundah, dan tercabik, ia tetap setia mematuhi perintah Allah untuk mempersembahkan Ishak, anak tunggalnya. Saya membayangkan: mungkin sepanjang perjalanan naik ke gunung, Abraham sambil menggendok Ishak, terus menerus menangis. Menangis karena harus kehilangan satu-satunya anaknya, yang sudah lama ditunggu-tunggu. Allah menanggapi iman dan kesetiaan Abraham dengan caranya sendiri. Allah tidak membiarkan Ishak mati, melainkan Allah menyediakan domba jantan sebagai pengganti. “Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.” (Kejadian 22:13)
Peristiwa itu sebenarnya menjadi simbol bagi Sang Pengganti, Anak Allah sendiri. Allah mengorbankan Anak-Nya sendiri, Yesus Kristus untuk turun ke dunia, sampai akhirnya mati di kayu salib. Allah Bapa tidak lagi menyiapkan pengganti. Karena Yesus, Dialah “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:20). Yesus Kristus mati, agar kita yang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)
Hari ini marilah kita kembali memandang salib Yesus, kembali merenungkan karya keselamatan yang dilakukan oleh Allah sendiri. Renungkan bahwa di atas salib ada tulisan yang tidak kelihatan: Â Pengganti Saya. Ya, Yesus mati menggantikan saya. Yesuslah pengganti saya atas semua dosa. Biarlah itu terus menerus mengingatkan kita akan kebesaran dan kemurahan kasih Allah bagi kita semua.