Roh Kudus: Seorang Penolong yang Lain
Satu firman Tuhan Yesus yang paling mengena di hari Pentakosta ini adalah janji-Nya tentang penolong yang lain. Di hari-hari terakhir Yesus bersama dengan murid-murid sebelum menghadapi penderitaan dan sengsara, Yesus berjanji seperti berikut, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” (Yohanes 14:16). Di Kisah Para Rasul kita mengetahui bahwa yang dimaksud penolong yang lain adalah Roh Kudus. Memang Roh Kudus adalah penolong dan penuntun dalam kehidupan kita, namun ketika kita merenungkan lebih jauh mengenai kata penolong ini, kita akan mendapatkan pengetahuan iman baru mengenai Roh Kudus dan Yesus Kristus.
Mengenal Roh Kudus
Dalam bahasa aslinya, penolong menggunakan kata parakletos, terdiri dari dua kata yakni para dan kaleo. Para berarti di sebelah atau di samping, sedangkan kaleo berarti memanggil. Istilah parakletos ini sering dipergunakan untuk menyebut advokat atau pengacara yang membantu di pengadilan. Dalam bahasa Indonesia, parakletos diterjemahkan sebagai pembela, penasihat, penolong, atau penghibur.
Yang menari dari kata “penolong yang lain” yaitu parakletos ini adalah pemakaiannya dalam Perjanjian Baru. Parakletos muncul 5 kali, 4 kali ditujukan pada Roh Kudus, dan 1 kali untuk Tuhan Yesus. Kemunculan pertama dalam ayat di atas, yang kedua di Yohanes 14:26 dengan kata “penghibur”, yang ketiga dalam Yohanes 15:26 dengan kata “penghibur”, dan Yohanes 16:7 dengan kata “penghibur”. Sedangkan untuk Tuhan Yesus, parakletos muncul di 1 Yohanes 2:1 dengan kata “pengantara”.
Dari pembahasan tentang asal kata “Penolong yang lain” yakni parakletos kita memahami bahwa karya Yesus sama dengan karya Roh Kudus. Secara tidak langsung, pribadi Yesus Kristus adalah pribadi Roh Kudus itu sendiri. Lebih dalam lagi, dalam sabdanya di Yohanes 14:16, Yesus menggunakan kata “allons parakletons“. Allos adalah kata yang menunjukkan sesuatu yang lain dengan kualitas dan sifat yang sama (lawannya adalah Heteros yang menunjukkan sesuatu yang lain dengan sifat yang berbeda). Dengan demikian yang Yesus maksud adalah “Penolong lain yang sama seperti Aku”. Atau secara langsung Yesus menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Yesus sendiri. Kita pun bisa berkesimpulan bahwa Yesus sebagai manusia memang telah naik ke sorga, namun Ia tetap hadir bersama dengan kita dalam pribadi Roh Kudus.
Penolong yang lain yakni Roh Kudus telah diberikan Allah di hari Pentakosta dulu. Para murid yang mulanya ketakutan dan bersembunyi dari khalayak ramai, diubahkan menjadi berani. Para murid jadi berapi-api pantang menyerah memberitakan Injil Yesus Kristus hingga ke daerah-daerah yang jauh. Roh Kudus yang membantu dan membimbing murid-murid bagaimana cara memberitakan Injil, dan bagaimana memberikan jawab kepada orang-orang yang melawan. Saya percaya Roh Kudus yang sama, seorang penolong yang sama juga diam di setiap diri kita masing-masing, memberikan semangat pantang menyerah untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Pertanyaannya sekarang, bagaimana dengan kita masing-masing? Adakah kita keluar dan memberitakan Injil kepada orang lain? Atau memendam dan mengabaikan pekerjaan Roh Kudus?
Bahan Bacaan: www.biblestudytools.com/lexicons, www.blueletterbible.org, www.tribulation.com/paraklet
Sumber gambar : www.wpcva.org