Semangat Natal Sejati hanya dalam Yesus
Sejak datang pada Oktober 2010, lima kali musim dingin dan lima kali Natal telah saya lewatkan di Jepang. Tidak ada yang berubah nampaknya. Bagi kebanyakan orang Jepang, Natal hanyalah sebuah perayaan, sebuah momen untuk bersenang-senang dan bertukar hadiah.
Di beberapa pusat perbelanjaan diadakan diskon besar-besaran dan juga pemberian kado Natal untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Lalu tempat-tempat permainan dan wisata pun memberikan potongan harga khusus memperingati Natal. Lampu-lampu Natal pun tidak cuma di gereja saja, namun juga dipasang di sepanjang jalan, pusat-pusat keramaian, seakan mengajak orang untuk melihat kemilau Iluminasi Natal. Di supermarket dan minimarket, lagu “Malam Kudus”, “Hai Dunia Gembiralah”, “Hai Mari Berhimpun” juga tak henti-hentinya mengalun.
Di kampus saya sendiri, sama seperti tahun lalu mulai dari bulan November lalu, iluminasi Natal sudah dipasang hingga nanti menjelang tahun baru. Iluminasi Natal dipasang di pohon-pohon di taman di tengah kampus, dan juga di pintu gerbang depan kampus. Sungguh suatu pemandangan yang menakjubkan, melihat kemilau dan kelap-kelipnya lampu Natal di malam bulan Desember yang sunyi dan dingin.
Sayang sekali, Natal di Jepang hanya berakhir sebagai perayaan dan saatnya untuk senang-senang tok. Sayang sekali masih banyak orang termasuk kita sendiri yang lupa apa spirit atau semangat Natal yang sesungguhnya.
Kita tentu sudah sering mendengar ucapan Malaikat kepada para gembala, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Lukas 2:10-11)
Semangat Natal yang Sejati
Inilah semangat Natal yang sesungguhnya. Semangat Natal, bukan karena meriahnya perayaan dan riangnya lagu-lagu Natal. Namun, karena Yesus Kristus telah lahir bagi kita semua! Berita sukacita besar, ketika Allah datang dan melawat umat-Nya! Berita gembira karena kita dapat karya Allah nyata dalam sejarah hidup manusia. Berita senang karena Allah tetap setia pada janji-Nya beribu-ribu tahun.
Semangat Natal ini juga yang dirasakan oleh para gembala. Para gembala, kaum terbuang di kalangan orang Israel sangat senang bisa berjumpa dengan Yesus Kristus. Meskipun mereka mungkin tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, namun mereka punya semangat Natal untuk menjumpai Yesus secepatnya. Dan sepanjang perjalanan pulang dari Betlehem, mereka memuji dan memuliakan Allah. Sukacita yang melimpah dirasakan oleh para gembala. Sukacita dan semangat Natal karena Yesus, Sang Juruselamat telah datang ke dunia.
Semoga kita semua juga dapat merasakan semangat Natal yang sama. Semangat Natal untuk menjumpai Yesus dan merasakan anugerah Allah. Sebab hanya dalam Yesus sajalah, kita dapat merasakan damai sejahtera dan sukacita sepenuhnya. Sebab hanya pada Yesus sajalah ada semangat Natal sejati!
Sumber gambar : Flickr, www.qpac.com.au