Tanda Natal
Tanda adalah lambang atas suatu hal. Lukas 2:12 mencatat tanda natal yang pertama. Kelahiran Yesus Kristus di Betlehem sudah dinubuatkan 700 tahun sebelum kelahiran-Nya. “Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”
Apakah Tanda Natal itu?
Pada masa itu Betlehem adalah sebuah kota yang sangat kecil. Maria pada waktu itu mungkin berharap untuk dapat melahirkan di Nazaret tempat tinggalnya. Namun karena perintah Kaisar Agustus untuk mendaftarkan diri di Betlehem, maka Yusuf dan Maria pun harus ke Betlehem. Semua kejadian yang nampaknya kebetulan ini membuat nubuatan kelahiran Mesias di Betlehem tergenapi. Kita dapat melihat dari semua kejadian ini bahwa apa yang telah Allah nyatakan melalui nubuatan para Nabi pasti akan digenapi dan terjadi.
Tuhan Allah tentunya juga merencanakan siapa yang paling dahulu menerima berita kelahiran Mesias ini. Di sini kita lihat, Tuhan Allah memilih para gembala. Pada masa itu gembala adalah golongan sosial yang paling rendah dan sering sekali tidak dipedulikan atau diabaikan. Mereka hidupnya nomaden berpindah-pindah. Mereka juga mungkin tidak termasuk orang-orang yang mendaftarkan diri karena rendahnya status sosial mereka. Tapi melalui peristiwa Natal kita melihat bahwa Allah sama sekali tidak mengabaikan manusia, bahkan yang paling rendah sekalipun. Para gembala diijinkan Allah untuk melihat Sang Mesias, Sang penyelamat umat manusia.
Natal juga menunjukkan tanda kasih yang tidak ternilai bagi manusia. Allah mengutus anaknya yang tunggal bagi kita semua, orang yang percaya. Karena dosa, hubungan antara Allah dan mnusia ada penghalangnya. Dulu manusia tidak bebas bertemu dengan Allah, harus mempersembahkan korban penebus dosa dan melalui para Imam. Tapi Allah mau merelakan Anak-Nya Yesus Kristus untuk menanggung semua dosa manusia. Semuanya dilakukan agar tidak ada lagi penghalang antara Allah dan manusia.
Yesus yang lahir di palungan hina dan kotor menjadi tanda bagi kita, betapapun berdosanya manusia, betapapun jahatnya manusia, dan betapapun hancurnya hidup seseorang, Yesus tetap mau datang untuk menyelamatkan manusia.
Sumber Gambar : BlogSpot