Yesus adalah Juruselamat Dunia
Ketika membaca forum-forum diskusi antar agama, saya mendapatkan fakta betapa sulitnya orang-orang menerima kabar Yesus adalah Juruselamat. Bagaimana pun bukti dan penjelasan yang diberikan, seakan-akan mental keluar bahkan sebelum direnungkan dalam pikiran. Apa sebenarnya yang menyebabkan orang sulit mempercayai bahwa Yesus adalah Allah? Sulit meyakini Yesus adalah Juruselamat?
Sebetulnya perdebatan mengenal siapa pribadi Yesus Kristus menjadi tema doktrin Kekristenan sepanjang abad pertama sampai kelima. Bahkan perdebatan itu tetap berlanjut hingga saat ini. Banyak orang yang berpendapat Yesus tidak lebih dari pengajar hebat di abad awal. Dia juga hanya pemimpin berkarisma dan memiliki banyak pengikut. Ada yang menyebut Dia hanyalah seorang nabi dan pengajar. Tapi, orang Kristen mempercayai Yesus adalah Juruselamat. Orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Allah yang menyelamatkan manusia.
Dengan menggali iman Kristen, saya pikir kita dapat mengetahui jawaban mengapa orang banyak sulit mempercayai Yesus adalah Juruselamat. Jadi apa alasan Kristen percaya Yesus adalah Allah yang datang ke dalam dunia dan menyelamatkan manusia? Mari kita membahasnya.
Pemahaman Iman Kristen
Iman Kristen ialah bukan ketika teman-teman bangga karena bisa melakukan seluruh isi Alkitab. Iman bukan dilihat dari seberapa hebat teman-teman karena sudah menjalankan hukum dan perintah Allah. Iman juga tidak dilihat dari tindakan membela hukum agama. Iman adalah ketika teman-teman sadar sepenuhnya bahwa saya tidak mampu melakukannya. Saya gagal, hancur, tak mampu, tak berdaya. Tidak ada apa-apa lagi yang saya punya. Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan.
Iman menekankan ketidakmurnian diri sendiri. Saya makin sadar, saya manusia bodoh dan tak berdaya, tidak pernah bisa berbuat kebenaran sedikitpun. Iman menyadarkan pada diri yang berdosa, cela, dan pantas dihukum mati. Diri yang perlu belas kasihan dan pertolongan Allah.
Memahami Yesus Adalah Juruselamat
Kesadaran akan keterbatasan diri dan kebergantungan pada Allah inilah yang akan membuka pintu pada anugerah Allah. Yang akan menuntun kita untuk percaya Yesus adalah Juruselamat yang dapat membebaskan dan melepaskan saya dari dosa, memberikan hidup yang baru dan kekal. Tanpa kesadaran diri ini, kita tidak akan pernah sampai pada anugerah Allah. Selama merasa tidak perlu juruselamat, kita tidak akan percaya Yesus adalah Juruselamat.
R.C. Sproul dalam bukunya “Defending Your Faith” menuliskan rangkuman iman Kristen dan pentingnya kesadaran perlunya juruselamat pribadi. Kesadaran ini yang akan menuntun kita untuk dapat percaya pada Yesus adalah Juruselamat.
Before I can call upon Christ as my Savior, I have to understand that I need a savior. I have to understand that I am a sinner. I have to have some understanding of what sin is.I have to understand that God exists. I have to understand that I am estranged from that God, and that I am exposed to that God’s judgment. I don’t reach out for a savior unless I am first convinced that I need a savior. All of that is pre-evangelism. It is involved in the data or the information that a person has to process with his mind before he can either respond to it in faith or reject it in unbelief. R.C. Sproul (From, Defending Your Faith)
Sebelum saya dapat mengakui Yesus adalah Juruselamat, saya harus sadar bahwa saya memerlukan juruselamat. Saya harus tahu betapa saya begitu jauh dari Allah, saya ini berdosa, dan tidak ada yang dapat saya lakukan untuk bebas dari dosa. Saya perlu Allah yang menyelamatkan hidup saya (dari buku Defending Your Faith karya R.C.Sproul)
Sumber gambar: www.turnbacktogod.com