Yesus Lahir Bagi Kita Semua
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan” (Lukas 2:11-12).
Yesus Lahir Bagi Kita Semua
Yesus lahir dalam kondisi paling miskin, sehingga manusia yang hadir di kandang domba pada saat itu tidak menyangka tentang kualitas diri-Nya, sampai para gembala diberitahu siapa sesungguhnya bayi termiskin yang ada dalam palungan itu, barulah mereka takjub.
Mengapa Raja Alam Semesta memilih tempat yang tak terduga tersebut? Mengapa Pencipta Alam Semesta memilih tempat terendah dan terhina untuk kelahiran-Nya? Kandang domba, palungan, disinilah Yesus memilih untuk dilahirkan.
Pilihan Allah untuk kelahiran-Nya ini membuat para gembala leluasa dapat menjenguk-Nya dan menjalankan peran pemberita Injil pertama. Jengukan para gembala ini tidak mungkin terjadi bila bayi Yesus lahir di Rumah Sakit ternama di Kekaisaran Romawi. Pihak kekaisaran tidak akan mengijinkan kelompok marginal itu mengotori lantai Rumah Sakit yang pasti indah dan bersih itu.
Pilihan Allah untuk kelahiran-Nya ini juga tidak membuat 3 orang majus terhambat menjenguk Sang Bayi Natal.
Yang termaginalkan dan yang terhormat dapat datang menjenguk Sang Bayi Natal di kandang domba.
Yesus lahir bagi semua orang. Bagi mereka yang terhina dan dilupakan orang-orang. Bagi mereka yang sedih dan putus asa dirundung berbagai masalah. Bagi mereka yang tak berdaya karena penyakit yang menyerang. Bagi mereka yang diam tak bersuara karena dilecehkan. Bagi mereka yang terhilang dan dijauhi. Bagi mereka yang terhormat sekalipun. Bagi mereka yang berkuasa dan meremehkan orang lain. Bagi kita sendiri yang terkadang melewati Natal tanpa perubahan. Bagi kita semua yang sering lupa siapa tokoh utama Natal. Bagi kita semua, manusia yang berdosa ini, Yesus lahir dan mau hadir dan bersama kita.
Immanuel, Selamat Hari Natal bagi kita semua. Allah beserta kita.
Sumber gambar : BlogSpot