Perjalanan Panjang Menuju Masa Depan: Entrepreneurship
Wah, ini bukanlah kisah pertama kehidupan saya di Bandung. Sudah tiga tahun rupanya perkuliahan ini saya tempuh, tinggal setahun lagi masa perkuliahan untuk menjadi sarjana teknik elektro pertama di keluarga besar papa (yeayy!). Kalau boleh dibilang ya, saya begitu menikmati perjalanan ini. Semua nampaknya masih sesuai dengan rencana besar saya nanti. Mungkin ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginan saya. Ada pula jalan yang tertutup untuk hal-hal tertentu. Namun, saya menyadari ada jalan yang dahulu tidak terbuka sekarang malah terbuka. Benar-benar lebih dari yang saya bayangkan. Kesuksesan dan kebahagiaan sepertinya begitu dekat dan tidak mustahil untuk diraih.
Ini adalah kali pertama saya menuliskan kisah saya mengenai mimpi baru saya: menjadi entrepreneurship. Istilah gampangnya: pengusaha atau wiraswasta, hehe. Jadi, selama setahun belakangan ini saya mengikuti serangkaian kegiatan dari PT. T-Files Indonesia–sebuah perusahaan turbin arus laut (Marine Current Turbine)–yang memberikan saya begitu banyak pembelajaran. Aih, senang rasanya bisa belajar langsung bahkan memperoleh banyak keuntungan. Sangat banyak.
Keinginan saya sebenarnya hanya dimulai dengan hal yang sederhana. Sangat sederhana. Ingin belajar mengenai pembangkit listrik dan kontrol tenaga listrik. Kebetulan, perusahaan ini bergerak di bidang yang saya sukai namun energinya dari arus laut. Beda? Ya jelaslah! Dahulu saya sama sekali gak tahu apa pun mengenai energi dari arus laut. Dan saya bersyukur kini saya bisa banyak belajar mengenai energi tersebut bahkan bisa mengerjakan proyek lain mengenai konversi dari laut juga.
Hal-hal teknis soal elektro, kendali, dan konversi energi: I actually got it.
Selanjutnya, saya juga belajar mengenai hal-hal di luar kemampuan teknis. Ya bisa dibilang kemampuan non-teknis lah. Saya belajar mengenai presentasi dan bernegosiasi serta cara menyampaikan pendapat di dalam forum resmi. Saya juga belajar banyak mengenai menjalin hubungan/ relasi dengan orang lain serta juga berpenampilan yang baik di depan orang lain. Semuanya dipelajari secara langsung di lapangan.
Hal-hal non-teknis terkait penyampaian pendapat: I got it.
Selain itu, kemampuan saya soal mendesain, mengenai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan juga semakin meningkat apalagi saya sering ditugaskan membuat hal-hal terkait dengan kemampuan saya tersebut. Pekerjaan dan tugas di bawah tekanan juga memperkuat mental saya untuk tidak mudah menyerah.
Wah, senangnya! Kalau ditanya, “Kamu nyesal gak ikut-ikut acara di T-Files?”
Saya akan segera menjawabnya, “Gak dong, malah asyik banget!”
Nah, begitulah. Pokoknya beberapa bulan belakang ini saya bersyukur kepada Tuhan Yesus buat kesempatan ini. Kesempatan yang mungkin hanya sekali seumur hidup. Kesempatan yang saya percaya telah Tuhan pakai untuk mengarahkan saya ke arah yang lebih baik, lebih sukses, dan yang seturut dengan kehendak-Nya.