5 Fakta Keselamatan dari Allah
Kalau sebelumnya kita sudah membahas mengenai korban pertama yang dilakukan Allah dalam Taman Eden, kali ini kita akan maju lagi untuk membahas kisah pengorbanan selanjutnya. Masih dalam kitab Kejadian, namun kini mengenai Abraham. Abraham yang telah dipanggil dan dipilih Allah untuk keluar dari kampung halamannya dan dituntun ke negeri yang jauh. Kisah tentang Abraham yang tetap setia menantikan janji Allah mengenai keturunannya digenapi. Kisah ketika Abraham mendapatkan anak yang dinanti-nantikannya, Allah justru menyuruh mengorbankan anaknya sebagai korban persembahan kepada Allah.
Anak Domba yang Dipersiapkan Allah
Kisah Abraham itu tertulis dalam Kitab Kejadian 22. Suatu kisah yang tidak asing lagi bagi kita. Kisah ini dimulai ketika Allah meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran di tanah Moria (Kejadian 22:2). Bisakah kita membayangkan betapa sedih dan perihnya hati Abraham dan Sara ketika mendengar perintah Tuhan ini. Bagaimana Abraham menahan kesedihannya pergi mengantar anaknya naik ke tanah Moria. Bagaimana sakitnya hati Abraham ketika menyusun kayu untuk mezbah dan mengikat Ishak diatasnya?
Sungguh suatu kisah yang sangat memilukan sekaligus kejam. Bagaimana bisa Allah tega membunuh anak yang sudah diberikan bagi Abraham? Bagaimana mungkin Allah menyuruh Abraham mempersembahkan anaknya seperti yang dilakukan orang-orang yang tidak mengenal Allah? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mungkin muncul ketika kita membaca kisah tadi. Namun dibalik semua kisah Abraham ini, kita bisa menemukan sedikitnya 5 fakta keselamatan dari Allah.
Fakta Keselamatan dari Allah
Fakta Keselamatan 1: Allah mengendaki korban
Sejak dari Taman Eden kita mengetahui bahwa Allah menghendaki korban sebagai korban penghapusan dosa. Korban yang dipersembahkan untuk Allah kebanyakan berupa hewan seperti yang dilakukan Habel atau Nuh. Tapi, apa yang terjadi dalam Kejadian 22 sungguh mengejutkan! Allah menghendaki Ishak, anak Abraham menjadi korban!
Fakta Keselamatan 2: Allah yang menentukan
“Korbankan Ishak, anakmu yang tunggal itu! Korbankan anak yang kau kasihi sebagai korban persembahan pada Allah!”
Disinilah kita mengetahui fakta keselamatan yang kedua, yakni Allah sendiri yang menentukan. Dari zaman Kain dan Habel, Allah berdaulat menentukan mana persembahan dan korban yang berkenan atau yang tidak. Bukan manusia yang menentukannya, namun Allah sebagai sumber pengampunan. Kalau Allah berkata, “Anak domba berumur satu tahun,” tidak ada yang bisa menyangkalnya. Jika Allah berkata, “Ishak!” tidak ada yang bisa membantah. Abraham betul-betul sadar bahwa Allah yang menentukan, oleh karena itu pagi-pagi benar dia membawa Ishak naik ke atas gunung.
Fakta Keselamatan 3: Allah Memberikan Ganti Korban
Ide penggantian dari hidup binatang kepada hidup manusia telah muncul sejak Kejadian 3, ketika Allah membunuh binatang dan mengambil kulitnya untuk dijadikan penutup tubuh pada manusia. Sejak jaman itulah, manusia telah terbiasa mempersembahkan korban kepada Allah dengan mengorbankan binatang, misalnya saja seperti yang dilakukan Nuh ketika air bah telah surut. Tapi bagaimana dengan korban manusia? Bukannya ini yang dilakukan allah-allah asing?
Inilah yang membuat kisah keyakinan Abraham diuji ini menjadi sangat menarik dan dalam. Abraham tentu sedih ketika membawa Ishak naik ke atas gunung. Dia sadar bahwa ia harus mengorbankan anaknya yang tidak tahu apa-apa sebagai persembahan kepada Allah. Ishak sendiri berjalan bersama ayahnya Abraham dan hendak menyaksikan bagaimana mempersembahkan korban pada Allah. Namun ceritanya langsung berubah drastis. Ketika Abraham telah mendirikan mezbah dari batu-batuan dan menyiapkan kayu untuk dibakar, dia menarik Ishak dan mengikatnya. Abraham mengarahkan pisau itu kepada Ishak, hendak menghabisi nyawa anaknya. Abraham tentu menangis sedih, karena harus membunuh anaknya. Ishak pun pasti ketakutan melihat gelagat ayahnya. Tapi tiba-tiba, terdengar suara Allah, “Abraham, Abraham. Jangan bunuh anak itu.”
Allah menghentikan kejadian itu di detik-detik terakhir. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya. Dia mengambil domba itu lalu mengorbankannya kepada Allah. Coba bayangkan ketika api telah menyala, bau harum korban bakaran telah naik ke langit. Abraham mungkin berkata pada Ishak, “Hampir saja kamu Ishak yang menjadi korban.” Ishak menjawab, “Ya Bapa, namun Allah telah memberikan gantinya.” Inilah fakta keselamatan ketiga, Allah memberikan ganti korban.
Fakta Keselamatan 4: Allah Berkenan pada Korban
Korban binatang apa yang dapat menyenangkan hati Allah? Korban apa yang bisa menggantikan murka Allah atas dosa? Ibrani 10:4 menegaskan hal ini, “Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.” (Ibrani 10:4). Seluruh korban yang dipersembahkan kepada Allah hanya untuk menutupi satu dosa untuk satu manusia. Tidak ada korban yang bisa menutupi seluruh dosa manusia. Inilah yang menjadi masalah utama manusia. Tidak ada korban yang bisa membuat Allah berkenan.
Fakta Keselamatan 5: Allah Menjadi Korban
Tidak Abraham, Ishak atau orang Israel lainnya yang dapat membayangkan bahwa suatu hari Allah menjadi korban. Mereka memang telah melihat ketika Allah menghendaki korban, menentukan korban, memberikan ganti korban, dan bagaimana tidak ada korban yang berkenan kepada Allah. Tapi bagaimana ketika Allah menjadi korban?
Meskipun semua orang tidak mengetahuinya, namun Allah di sorga mengetahuinya pasti. Allah mengetahui bahwa akan datang saatnya ketika Allah harus mati untuk menanggung seluruh dosa umat manusia. Saat dimana Allah merentangkan tangan-Nya, pasrah dan menyerahkan nyawa kepada Allah. Dan sungguh Dia telah menjadi korban penebusan umat manusia lewat kematian di atas kayu salib. Dia menjadi korban bagi kita. Tapi tidak seperti Ishak. Tanpa ada pengganti, Dia menjadi korban bagi kita.
Sumber Gambar : media.salemwebnetwork.com