Allah Adalah Yesus
Apakah Yesus adalah Allah? Kalau teman-teman berkata “ya”, bacalah terus. Yesus adalah Allah, tapi Allah yang bagaimana? Allah yang mana? Apakah saat kita mengaku iman, iman kita merujuk pada pribadi Allah yang benar?
Apakah Yesus adalah Allah? Ketika teman-teman diperhadapkan pada pertanyaan itu bagaimana respon teman-teman?
Apakah Yesus adalah Allah? Ketika saya dihadapkan pertanyaan seperti itu, mungkin saya akan balik bertanya, “Allah yang mana yang dimaksud?”
Allah Adalah Yesus
Kita tidak bisa mendefinisikan sifat ke-Allah-an Yesus sampai kita mengetahui Allah yang benar. Kita tidak bisa mengatakan Yesus adalah Allah kalau definisi kita tentang Allah keliru. Orang Islam menyembah allah yang impersonal, yang jauh dari manusia (dalam bahasa Arab disebut Allah). Tapi apakah allah dalam agama Islam adalah allah yang “benar”? Atau juga seperti orang Jepang yang menyembah allah pohon, allah laut, allah tanah, dan lainnya. Apakah allah yang seperti ini allah yang “benar”?
“Yesus adalah Allah,” pernyataan iman itu baik. Tapi tidak cukup sampai di situ sobat! Kita juga mesti dapat menjelaskan Allah yang bagaimana Yesus itu. Jelas Yesus bukanlah Allah seperti yang saya contohkan di atas bukan? Yesus adalah Allah, tapi bukan allah-nya orang Islam. Sebab orang Islam tidak mempercayai Allah Tritunggal, Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus. Kalau pengertian Allah-nya keliru, bagaimana bisa mengatakan: “Yesus adalah Allah”?
Yesus adalah Allah, tapi bukan juga allah-nya orang Jepang. Yang seperti itu keliru, sebab Allah yang dipercaya umat Kristen bukanlah Allah yang politeis (banyak allah), namun monoteis (hanya ada satu allah).
Mungkin ada beberapa orang yang terpancing menjawab, “Yesus adalah Allah, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub.” Mereka mengatakannya untuk mengeliminasi segala kemungkinan Allah yang plural. Tapi bukannya Orang Yahudi juga mempercayai pernyataan yang sama di atas? Orang Yahudi mempercayai Yahweh, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, tapi mereka tidak mengakui bahwa Yesus adalah Allah. Orang Yahudi menyangkal sifat Ke-Allah-an Yesus. Kesimpulannya, Yesus adalah Allah, tapi bukan Allah yang dipercayai orang Yahudi.
Allah bukanlah Allah tanpa Yesus Kristus. Sia-sia mendefinisikan Allah Abraham, Ishak, dan Yakub tapi tanpa Yesus Kristus. Iman Kristen menitikberatkan pada Pribadi Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Iman Kristen tidak bisa menjelaskan pribadi Allah lepas dari Yesus Kristus.
Jadi bagaimana? Bagaimana menjawabnya?
Kita mungkin bisa menjawabnya demikian, “Yesus adalah Allah, dan Allah adalah Yesus.” Ketika memandang Yesus, kita sedang melihat Allah. Bukan hanya karena Yesus adalah Allah, tapi juga karena Allah adalah Yesus. Yesuslah satu-satunya yang menyatakan pribadi Allah dan menjelaskan-Nya bagi kita semua.
Tapi bisa saja orang balik bertanya, “Allah adalah Yesus. Tapi Yesus yang mana?” Sebab banyak orang yang tidak mempercayai pribadi Yesus Kristus. Tapi kita tentu lebih mudah menjelaskannya bukan? Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan. Yesus yang turun ke dalam kerajaan maut. Yesus yang pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Itulah Yesus yang kita percayai (sesuai dengan Pengakuan Iman Rasuli).
Yesus adalah Allah. Ini yang harus kita proklamasikan. Ini yang harus kita beritakan pada seluruh bangsa. Tapi tidak cukup sampai di sana, kita juga harus menjelaskan siapa Allah yang dimaksud. Yesus adalah Allah. Mau mengenal Allah? Temuilah Yesus. Allah adalah Yesus.
Yesus adalah Allah. Allah adalah Yesus.
sumber gambar : blogspot