Allah Sudah Membayar
lanjutan dari artikel sebelumnya Pemberian Terindah
Jauh sebelum orang-orang Majus datang dan membawa persembahan mereka ke Betlehem, Allah pencipta telah memberi kita karunia untuk memilih. Dia tahu bahwa kasih yang bermakna disertai oleh kerelaan, jadi Dia memberi kita kebebasan untuk menerima atau menolak-Nya. Namun dari semula, Adam dan Hawa memilih untuk meninggalkan-Nya. Allah tidak membiarkan manusia hidup di dalam pemberontakan, Allah justru menyatakan sebuah rencana penyelamatan di mana pribadi yang tidak bersalah akan mati untuk berkorban demi pihak yang bersalah. Allah melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan karena kasih: Dia mengorbankan Anak-Nya untuk menebus kita dari dosa. Allah sudah membayar semua hukuman atas dosa-dosa itu.
Dibuktikan dengan Sebuah Fakta
Fakta sejarah adalah bukti dari penebusan yang telah dilakukan-Nya. Sudah ratusan tahun sebelumnya, para Nabi Israel sudah menubuatkan datangnya seorang Mesias yang akan membebaskan umat-Nya dari dosa mereka. Ketika Mesias itu datang, para penulis Injil memberitahu kita bahwa Ia mampu melakukan mukjizat: menyembuhkan orang yang sakit, memberi makan orang banyak, membangkitkan orang mati, dan memberikan harapan yang baru. Lantas, Ia melakukan hal yang tidak pernah disangkakan siapapun. Dia rela mati dihukum oleh para tentara Romawi. Namun, tiga hari kemudian, Dia bangkit dari kubur, membuktikan bahwa Ia menang atas maut.
Allah mengemas pemberian terindah-Nya sepanjang ribuan tahun lewat hal-hal ajaib: nubuat yang menjadi kenyataan, mukjizat yang luar biasa, karya penyelamatan Tuhan Yesus, serta penyertaan-Nya kepada manusia selama ribuan tahun. Semasa hidup-Nya, Dia besar di tengah keadaan yang sederhana, dibenci para pemimpin agama, dan mati secara mengenaskan. Saat sepertinya tidak ada lagi harapan, Allah mengemas pemberian-Nya itu lewat berita sukacita dari para saksi tentang kebangkitan-Nya. Sebagai puncaknya, Sang Pencipta memberikan anugerah keselamatan dari-Nya dengan keragaman yang indah, yakni orang-orang dari segala bangsa di dunia yang hati dan hidupnya telah diubahkan oleh kasih-Nya (Wahyu 5:9).
Bagi mereka yang menerima pemberian Allah itu, Paulus menulis, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9). Paulus pernah berusaha menyenangkan hati Allah dengan caranya sendiri (Filipi 3:3-9). Sekarang ia ingin memberitahukan kebenaran–bahwa hanya karena kasih karunia Allah, para malaikat di surga akan menyambut manusia yang telah memberontak dan hancur oleh dosa untuk masuk ke dalam keluarga Allah. Allah sudah membayar dosa kita melalui pengorbanan Yesus.
Allah Sudah Membayar Lunas Semuanya
Paulus mengingatkan kita bahwa Allah datang hanya kepada mereka yang mengundang-Nya. Allah yang menginginkan kita mengalami kebahagiaan dalam keluarga-Nya yang kekal itu sedang mengetuk hati kita dan menunggu kita untuk menyambut-Nya masuk.ke dalam hidup kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percata kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Yakin dan percayalah, Allah sudah membayar lunas semuanya melalui pengorbanan Yesus. Lantas, apakah Anda ingin menerima Yesus Kristus di dalam hidup? Atau mengabaikan-Nya?
Sumber Gambar : darrellcreswell.wordpress.com