Allah yang Selalu Memberi Kesempatan
Kita tahu bahwa di dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang seorang penabur dikatakan bahwa di ladang ada benih yang baik, dan ada pula lalang. Itu berarti, ada orang-orang baik, yang mau menyerahkan dirinya untuk dikuasai oleh Allah; tetapi juga ada orang-orang jahat, yang menolak pemerintahan Allah atas hidup mereka. Akibatnya, hidup mereka senantiasa diwarnai dengan kekerasan, kebencian, iri hati, dan sebagainya.
Yang mengherankan ialah, bahwa Allah tidak mau segera membinasakan orang-orang jahat, namun Ia masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Ia tidak mau seorang pun binasa. Untuk keselamatan manusia, Ia rela bersabar dan menanti sampai akhir jaman, sekalipun anak-anak Kerajaan Allah harus menderita karena anak-anak si jahat.
Suatu tantangan bagi kita adalah, kita tidak boleh memusuhi atau menghakimi mereka, Tetapi sebaliknya, dengan penuh kasih dan dengan pimpinan Tuhan, kita dipanggil untuk mengubah jalan hidup mereka yang sesar, karena mereka juga adalah ciptaan Allah.
Seorang teman berkata kepada saya, “Saya tidak percaya kepada Tuhan, dan saya menyangkal-Nya sebagai Raja yang menguasai hidup saya. Kalau memang Tuhan berkuasa, saya akan menghitung samapi tiga. Dan pada hitungan ketiga itu, hendaklah Ia mencabut nyawa saya. Kalau saya tidak mati, itu namanya Tuhan tidak ada.”
Kemudian teman saya mulai menghitung. Ketika pada hitungan ketiga, ternyata ita tidak mati. Lalu dengan sombong ia berkata, “Betul kan Tuhan tidak ada?”
Kemudian saya berkata kepadanya, bahwa Tuhan betul-betul ada, dan merupakan Raja yang berkuasa atas hidupnya. Namun Dia tidak mau mencabut nyawamu, karena Allah masih memberikan kesempatan kepada teman saya dan kita semua, untuk menyerahkan diri dalam kuasa pimpinan-Nya. Kalau sudah begitu, masihkah kita menolak kesempatan yang Tuhan sudah berikan kepada kita?