Allahku Allahku Mengapa Engkau Meninggalkan Aku
Dalam sebuah forum, saya menemukan fakta bahwa banyak orang yang bingung sekali dengan perkataan Yesus dari atas kayu salib. Perkataan Yesus memang sulit dimengerti, tapi mungkin perkataan “Allahku Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46) adalah yang paling sulit dipahami. Banyak yang bertanya, kepada siapa Yesus mengucapkan ini, apa maksudnya, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Melalui artikel kali ini, ijinkan saya menjelaskannya kepada teman-teman.
Allahku Allahku Mengapa Engkau Meninggalkan Aku
Untuk dapat lebih memahami perkataan Yesus ini, mari kita sama-sama berpikir. Kita coba mengingat kembali kejadian penyaliban. Yesus mengucapkan perkataan ini dari atas salib, dan dibawah salib, ada banyak orang yang melihat. Ada prajurit romawi, ada murid Yesus, ada juga imam Yahudi dan Ahli-ahli taurat yang menyaksikannya. Kalau mereka menyaksikan peristiwa penyaliban, saya rasa mereka juga mendengar apa yg dikatakan Yesus bukan? Jadi menurut saya, Yesus MUNGKIN mengucapkannya kepada orang-orang di bawah salib. Tapi tidak menutup kemungkinan lainnya.
Lantas apa sih maksud Yesus mengucapkannya dari salib kepada orang banyak? Dengan Yesus mengucapkan ini, Yesus mengingatkan orang banyak pada nubuatan Daud dalam Perjanjian Lama. Ketika Yesus berkata “Allahku Allahku mengapa Engkau meninggalkan aku?” Yesus sesungguhnya tengah mengutip apa yang telah dinubuatkan oleh Daud dalam Mazmur 22 ayat pertama.
Ucapan Yesus ini sama persis dengan apa yang ditulis Daud, ratusan tahun sebelumnya. Tapi tidak hanya itu saja, kalau kita membaca mazmur 22, kita mendapati nubuatan-nubuatan lain yang tergenapi melalui kisah penyaliban. Ada total 17 nubuatan yang tergenapi.
Jadi ketika Yesus mengucapkan kalimat ini, Dia sesungguhnya secara tidak langsung berkata, “Hai orang-orang Israel, lihatlah kitab Mazmur, bacalah kembali nubuatan yang ditulis oleh Daud. Sosok “aku” dalam Mazmur itu adalah Aku sendiri, Aku, Yesus yang engkau salibkan. Seluruh tulisan Daud itu sungguh telah terjadi pada-Ku. Tidak lain dan tidak bukan, akulah Allah itu.”
Itulah maksud Yesus mengucapkannya. Dengan mengucapkannya, Yesus berkata bahwa rencana Allah tidak pernah gagal, nubuatan tidak pernah tidak terjadi, dan bahwa Yesus adalah Allah. Yesus adalah kebenaran.
sumber gambar : blogspot