Anugerah Mengalahkan Murka Allah
Berbicara lebih lanjut mengenai anugerah Allah, kita pasti akan berbenturan dengan satu fakta sekaligus dilema. Di satu sisi Allah benar-benar mencintai umat-Nya, namun di sisi lainnya, tindakan dan perbuatan umat mendukakan hati Allah, membuat Allah marah. Lantas apa yang Allah lakukan?
Anugerah Mengalahkan Murka Allah
Kita dapat melihat bagaimana pikiran dan perasaan Allah terhadap umat yang dikasihi-Nya dalam Hosea 11. Pada bagian awal, diceritakan bagaimana Allah telah memanggil umat-Nya dan memimpinnya. Tapi seiring berjalannya waktu, umat-Nya justru meninggalkan-Nya. Umat-Nya mempersembahkan korban kepada Baal dan membelakangi Allah. Pada bagian tengah, dengan murka, Allah memperingatkan bahwa pedang akan mengamuk, memusnahkan, dan memakan orang-orang. Tapi di akhir perikop, kita bisa melihat tangisan kasih Allah (ayat 8-9). Kasih Allah mengalahkan murka-Nya terhadap manusia. Air anugerah memadamkan api murka Allah.
Allah memang murka terhadap umat-Nya yang berdosa, tapi Allah tidak lantas membenci umat. Allah punya jalan keluar. Jalan keluarnya berupa Yesus yang menjadi korban penebusan dosa seluruh umat, sehingga murka Allah bisa sirna. Salib bukti kasih dan anugerah telah mengalahkan murka Allah.
Sekali lagi kita bisa merasakan kembali kasih Allah kepada umat-Nya. Allah yang menangis dan berkata, “Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel?” Cobalah ganti Efraim dan Israel menjadi nama teman-teman. Bergetarkah hati teman-teman? Luluhkan nurani teman-teman? Ya, itulah kasih Allah. Kasih Allah untuk kita semua. Kasih penuh kuasa dan tanpa syarat.
Artikel dengan tema terkait:
1. Anugerah Allah: Pembukaan
2. Anugerah Allah: Apa yang Allah Perbuat Untuk Kita
3. Anugerah Allah: Allah yang Berdaulat
4. Anugerah Mengalahkan Murka Allah
5. Anugerah Gratis tapi Tidak Murahan
Sumber Gambar : BlogSpot