Apakah Yesus Bangkit dari Kematian?
Kita semua ingin tahu apa yang terjadi setelah kita mati. Ketika orang yang kita cintai meninggal, kita ingin sekali melihat mereka kembali bersama kita (setelah kita meninggal) nantinya. Apakah kita akan memiliki reuni yang menggembirakan dengan mereka yang kita cintai atau kematian adalah akhir dari seluruh kehidupan ini?
Yesus mengajarkan bahwa hidup tidak berakhir setelah tubuh kita mati. Dia mengucapkan sebuah perkataan yang mengejutkan “Akulah kebangkitan dan hidup. Mereka, yang percaya kepadaKu, meski pun mereka mati sama seperti semua orang, akan hidup kembali” (Yoh 11:25). Menurut para saksi mata yang sangat dekat dengan-Nya, Yesus memperlihatkan kuasa atas kematian dengan bangkit dari kematian setelah disalibkan dan dikubur selama tiga hari. Inilah kepercayaan yang memberikan harapan kepada orang Kristen selama hampir dua ribu tahun bahkan untuk selama-lamanya.
Namun sebagian orang tidak punya harapan setelah kematian. Filsuf ateis, Bertrand Russell menulis: “Saya percaya bahwa ketika meninggal saya akan membusuk dan kesadaran saya tidak akan bertahan.” Russell jelas tidak percaya pada perkataan Yesus.
Apakah Yesus Bangkit dari Kematian?
Para pengikut Yesus menulis, Dia menampakkan diri dan hidup setelah penyaliban dan penguburan-Nya. Mereka juga menjelaskan tidak hanya melihat Dia, tapi juga makan bersama-sama dengan Dia, menyentuh-Nya dan bersama-sama dengan Dia selama empat puluh hari.
Jadi, apakah ini hanya cerita yang bertumbuh dengan berjalannya waktu atau berdasarkan bukti yang kuat? Jawaban atas pertanyaan ini sangatlah mendasar bagi kekristenan sekarang. Jika Yesus benar-benar bangkit dari kematian, hal itu akan memberi pengesahan atas segala hal yang dikatakan-Nya mengenai diri-Nya, mengenai arti kehidupan dan mengenai tujuan kita setelah kematian.
Jika Yesus benar-benar bangkit dari kematian, maka hanya Dia sendiri yang punya jawaban mengenai kehidupan dan apa yang menanti kita setelah kita meninggal. Di sisi lain, jika kebangkitan Yesus tidak benar, maka kekristenan akan didasarkan pada kebohongan. Teolog R. C. Sproul menyebutnya seperti ini,
“Klaim kebangkitan vital bagi kekristenan. Jika Kristus dibangkitkan dari kematian oleh Allah, maka Dia punya mandat dan sertifikat yang tidak dimiliki oleh pemimpin agama mana pun. Buddha meninggal. Muhammad meninggal. Musa meninggal. Konfusius meninggal. Tapi menurut …kekristenan, Kristus hidup.”
Saya bersyukur karena pada kenyataannya Yesus benar-benar hidup. Ia bangkit dari kematian. Ia membuktikan bahwa kematian tidak dapat menang, ia dapat dikalahkan. Itulah yang menjadi dasar, di mana ada kehidupan kekal setelah kematian bagi siapapun yang percaya kepada Yesus. Sungguh, Ia telah membuktikannya: Ia telah menang. Ia hidup dan Ia benar-benar adalah Tuhan.
Kumelayani Tuhan
Yang bangkit bagiku
Kutahu Dia sungguh hidup
Meski yang lain ragu
Kurasakan rahmat-Nya
Kudengar firman-Nya
Dalam setiap saat Dia selalu dekat
Hidup hidup Yesus Kristus hidup
Dia sertaku Dia pimpinku sepanjang jalanku
Hidup hidup kudis`lamatkan-Nya
Kau Tanya bukti Dia hidup,
Dia hidup dalamku