Belajar Kitab Injil
Keempat penulis kitab Injil, Matius, Markus, dan Lukas sedikit saling berbeda dalam menuliskan kitab Injil. Itu disebabkan karena keempat penulisnya tentu mempunyai penghayatan iman yang berbeda. Karena penghayatan iman mereka berbeda, jadi wajarlah apa yang mereka tulis itu berbeda satu dengan yang lainnya.
Belajar Kitab Injil
Mungkin ada sedikit perbedaan dari ketiga kitab tersebut, namun persamaannya lebih banyak lho. Ketiga kitab Injil pertama ini begitu mirip dan banyak sekali persamaannya sehingga disebut Sinoptik. Sebetulnya secara harfiah, kata Yunani synopsis berarti ikhtisar atau ringkasan, seperti sinopsis di sampul belakang sebuah buku. Namun, synopsis juga berarti pandangan bersama. Markus, Matius, dan Lukas disebut Injil Sinoptik karena berpandangan sama, yaitu bergaris besar sejajar dan hampir sama. Makanya kita juga sering menemukan ayat-ayat pararel dan cerita-cerita yang mirip diantara ketiga kitab Injil ini.
Eh bukannya kitab Injil ada empat? Bagaimana dengan Kitab Yohanes? Kitab Yohanes ini memang sedikit berbeda dengan yang lainnya teman-teman. Kalau ketiga kitab Injil Sinoptik adalah ibarat potret Yesus, tetapi Kitab Yohanes ibarat sketsa tentang Yesus. Apa beda potret dengan sketsa? Potret memperlihatkan wajah sesungguhnya, sedangkan sketsa membuat penonjolan, misalnya kumis yang lebih lebat, telinga yang lebih lebar, atau bibir yang lebih tebal. Potret adalah gambaran realistik, sketsa adalah gambaran simbolik. Potret mudah dikenali, sketsa perlu diterka. Itulah sebabnya Injil Yohanes lebih susah, bahkan paling susah dari semua kitab Injil.
Lebih lanjut, Kitab Injil Sinoptik melaporkan tentang Yesus, sedangkan Yohanes menafsirkan Yesus. Sinoptik memberikan narasi, sedangkan Yohanes memberikan interpretasi. Sinoptik menderetkan sebanyak mungkin fakta, Yohanes selektif dan hemat fakta. Biarpun selektif dan hemat fakta, Yohanes menuliskannya secara komprehensif dan mendalam.
Berbeda dengan Sinoptik, Yohanes membuat sketsa tentang Yesus. Di tangan Yohanes sketsa ini menjadi unik. Butuh ketelitian dan ketajaman untuk memahaminya. Apa tujuan penulis sketsa ini? Jawab pelukisnya, “Supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yohanes 20:31).
sumber gambar : blogspot