Belajar Mengenal Allah
Saya melihat banyak orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Yesus adalah Allah sendiri, dan Yesus telah mati di kayu salib menebus dosa seluruh umat manusia. Tapi sayangnya, mereka cuma sampai di situ. Hanya sedikit yang belajar mengenal Allah.
Belajar Mengenal Allah
Hanya segelintir orang yang kemudian mendalami imannya. Hanya segelintir orang yang tetap setia membaca buku, mendengarkan khotbah guna memperdalam pengetahuan imannya. Hanya segelintir orang yang mau berdiskusi, saling tanya jawab mengenai pemahaman imannya. Bahkan beberapa orang berkata bahwa mereka cukup percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Kalau soal pertanyaan-pertanyaan tentang iman Kristen mah, itu pekerjaan Pendeta, itu pekerjaan mahasiswa Teologi.
Tapi apakah benar cukup hanya percaya Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat? Saya pikir tidak begitu, teman-teman. Jangan hanya percaya saja, namun teruslah gali iman dan kepercayaan kita. Hingga ketika seseorang datang dan menanyakan pertanyaan iman, teman-teman bisa menjawabnya lugas.
Oleh karena itu teman-teman, marilah kita terus berpikir dan bergumul, belajar mengenal Allah sepanjang kehidupan kita. Membaca Alkitab, mendalami perikop dan ayat-ayat di dalamnya setiap hari. Mengikuti ibadah-ibadah dan kebaktian pendalaman iman. Membaca buku-buku rohani yang membantu kita mengerti sosok Allah. Belajar mengenal Allah yang sebenarnya.
Kita tahu bahwa Anak Allah sudah datang dan sudah memberikan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Allah yang benar. Kita hidup bersatu dengan Allah yang benar dan hidup bersatu dengan Anak-Nya Yesus Kristus. Inilah Allah yang benar, dan inilah hidup sejati dan kekal.
(1 Yohanes 5:20, BIS 1985)