Berkat Tuhan Mari Hitunglah
Siapa yang tidak pernah mendengar atau menyanyikan lagu Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu? Saya rasa hampir semua dari kita pernah mendengarkannya. Lirik lagu Kidung Jemaat (KJ) 439 ini cepat dan bersemangat, namun punya makna yang sangat mendalam bagi kita. Terutama bagi kita yang sedang berada di dalam masalah atau pergumulan. Lagu ini memiliki judul asli “Count Your Blessing” atau “Berkat Tuhan Mari Hitunglah”, seperti lirik lagu di bagian refrein. Lagu ini diciptakan pada tahun 1897 oleh Johnson Oatman Jr. dan Edwin Othello Excel sebagai komponisnya. Johnson Oatman juga yang menciptakan lagu “Kudaki Jalan Mulia” (KJ 400). Lagu ini masuk ke dalam tata ibadah minggu dari HKBP Jakasampurna untuk ibadah di rumah minggu ini. Sebenarnya, kami sudah mulai masuk ke dalam ibadah pada masa transisi, namun karena papa dan mama sudah masuk usia lansia yang diminta untuk tetap ibadah di rumah, jadi kami sekeluarga tetap beribadah di rumah bersama.
Bila topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu,
berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.
Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ’kan kagum oleh kasih-Nya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.”
Adakah beban membuat kau penat, salib yang kaupikul menekan berat?
Hitunglah berkatNya, pasti kau lega dan bernyanyi t’rus penuh bahagia!
Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ’kan kagum oleh kasih-Nya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.”
Bila kau memandang harta orang lain, ingat janji Kristus yang lebih permai;
hitunglah berkat yang tidak terbeli milikmu di sorga tiada terperi.
Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Lagu ini adalah nyanyian pujian yang sangat berkesan, dengan setiap bagian dimulai dengan berbagai macam tantangan: topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu (bait 1), beban membuat kau penat, salib yang kaupikul menekan berat (bait 2), memandang harta orang lain (bait 3). Tantangan-tantangan itu tidak berakhir begitu saja, kita diingatkan bahwa ada berkat Tuhan yang tidak boleh dilupakan. Lebih dari itu, kita akan kagum oleh kasih-Nya (bait 1), lega dan bernyanyi terus bahagia (bait 2), janji Kristus dan sorga yang kekal (bait 3).
Ada banyak orang menjalani hidup dengan tujuan mencari tahu apa yang belum mereka miliki, yang kurang, atau yang membuat mereka nampak lebih senang. Lagu ini mengajak kita untuk berpikir luas: kita sudah memiliki banyak hal dalam hidup ini. Itulah berkat Tuhan yang harus kita hitung dan syukuri. Tidak salah untuk berjuang dan berupaya mancari apa yang belum kita miliki, namun, jangan sampai itu menutup mata kita akan hal-hal yang sudah ada pada kita. Semua berkat yang sudah Tuhan berikan: keluarga yang baik, teman dan pasangan yang mendukung, pekerjaan yang kita miliki, anak-anak yang bisa membanggakan orangtua, kesehatan dan langkah tegap, serta banyak berkat Tuhan yang lainnya.
Saya ingin menutup renungan dengan bait keempat lagu ini. Bait yang paling berkesan bagi saya pribadi. Di dalam pergumulan dan masalah kita di dunia saat ini, mari kita terus menghitung berkat Tuhan. Di tengah kesulitan dan pandemi yang mungkin berdampak hebat pada kehidupan kita, jangan kuatir dan yakinlah bahwa Tuhan tetaplah Tuhan yang menyertai dan mengasihi kita.
Dalam pergumulanmu di dunia janganlah kuatir, Tuhan adalah!
Hitunglah berkat sepanjang hidupmu, yakinlah, malaikat menyertaimu!
Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Baca juga: