Bersama-Mu Bapa Kulewati Semua
Hidup manusia berjalan di dalam tiga fase yakni masa lalu, kini, dan yang akan datang. Orang mengatakan masa lalu adalah kenangan, masa kini (sekarang) adalah kenyataan, dan masa depan adalah harapan. Mereka menambahkan bahwa kita tidak akan bisa menghentikan waktu. Waktu akan terus berjalan. Namun, kita sebagai orang yang percaya kepada Allah menyakini bahwa dalam setiap waktu, Tuhan selalu hadir di dalam kehidupan ini. Melalui berbagai musim kehidupan, senang sedih, cemas dan yakin, takut dan sedih, kita meyakini satu hal: Bersama-Mu Bapa Kulewati Semua.
Engkau ada bersamaku,
di setiap musim hidupku
Tak pernah Kau biarkan,
ku sendiri
Kekuatan di jiwaku,
adalah bersamaMu
tak pernah kuragukan,
kasihMu
Bersama-Mu Bapa kulewati semua,
perkenananMu yang teguhkan hatiku
Engkau yang bertindak memberi pertolongan,
Anugrah-Mu besar melimpah bagiku
Anugerah hidup dari Allah yang kita terima dengan cuma-cuma, tetapi perjalanan hidup itu adalah perjuangan. Setiap orang dipanggil untuk mengisi hidupnya supaya berguna tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bari orang-orang lain. Beberapa orang juga mengatakan hidup itu adalah pilihan. Kita akan mengalami kebahagiaan atau tidak, sukses atau gagal, suka dan duka, tergantung bagaimana kita menjalaninya. Apakah kita telah berjuang semaksimal mungkin? Dalam belajar, berkuliah, bekerja, bergaul dalam lingkungan tetangga atau kantor?
Lalu, tentu di tahun 2017 ini ada suka dan duka yang kita alami. Di kala sukacita itu datang, kita dengan mudah mengucap syukur dan memuji Allah. Namun, di kala dukacita dan kesusahan, mungkin kita melupakan Allah. Kita melupakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Barangkali juga pernah merenung dan berpikir betapa beratnya bebanmu, semua jalan yang sepertinya buntu, dan hilangnya gairah hidupmu di tahun yang lalu. Bagaimana dengan bisnis yang kita rintis? Mungkin kita sedang jatuh karena merugi dan uang penjualan kita dibawa lari partner bisnis. Atau, seseorang anggota keluarga kita sedang ditimpa oleh penyakit berat.
Dan kini, di penghujung tahun 2017, kita kembali diajak untuk tetap bersukacita dalam pengharapan, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” (Roma 12:12). Hidup memang terlihat sulit, namun saat kita bersyukur dan tetap memuji nama-Nya, kita memperoleh pandangan yang lain mengenai hidup ini. “Mungkin Tuhan sedang mengujiku,” atau “Mungkin Tuhan sedang mengajarkan aku untuk lebih bersabar dan mengandalkan dia…”
Renungkanlah perjalanan hidupmu pada masa lalu dan kamu akan menemukan sesuatu yang indah di sana bahwa Allah tetap bersamamu dan Ia tetap mengaruniakan Nafas kehidupan bagimu. Walau ada tantangan dan perjuangan, namun tetap ada kegembiraan dan tetesan air mata. Tetap ada harapan. Tetap ada jalan. Tuhan beserta dengan kita. Immanuel!