Buah Roh
“Buah” dihasilkan dari pohon. Keduanya saling berkaitan erat. Saat melihat buah yang bergantung di pohon, kita dapat dengan mudah mengenal pohonnya. Misal saat melihat buah nangka, rambutan, mangga, atau jambu, kita sudah pasti tahu itu adalah pohon yang dimaksud. Dalam Lukas 6:44, Yesus Kristus pernah berkata, “Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur”. Tentulah buah durian dihasilkan dari pohon durian atau buah mangga dihasilkan dari pohon mangga, bukan? Namun, saat kita berbicara mengenai buah roh, ternyata tidak ada kaitannya dengan pohon roh.
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Galatia 5 : 22-23a).
Saat kita menyebutkan ‘buah Roh’, muncul pertanyaan, “Apakah ada pohon Roh?”
Tidak ada! Sebutan ‘buah Roh’ menekankan hasil dari karya Roh Kudus di dalam hidup setiap orang yang sungguh-sungguh memercayai, mengakui, dan mengandalkan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat secara pribadinya. Hal ini merupakan penggenapan dari janji Yesus Kristus sebelum Dia naik ke surga. Ia berkata: “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur [Roh/ Roh Kudus] itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia [Roh/ Roh Kudus] kepadamu” (Yoh. 16:7).
Sementara Yesus Kristus sedang berada di surga, kita orang-orang yang percaya kepada-Nya masih diperkenankan-Nya hidup di dalam dunia yang sudah rusak karena dosa ini. Tetapi kita tidak sendirian ditinggalkan, Yesus Kristus mengutus Roh Kudus sebagai Roh Penolong, Roh Penghibur, dan Roh Kebenaran bagi kita. Jadi, meskipun kita hidup di dalam dunia yang di dalamnya kita pasti bergumul akan kesakitan, penderitaan, kesusahan, kedukacitaan, dan kematian, namun kita akan mampu memilih untuk tetap percaya dan setia kepada Tuhan serta melakukan kebenaran Firman-Nya.
Mengapa demikian? Karena Roh Kudus hadir untuk menolong, menghibur, dan memampukan kita melakukan kebenaran Firman Tuhan segala setiap situasi yang kita hadapi atau alami. Di tengah-tengah tantangan atau pergumulan, dukacita atau kesedihan, kita tetap mampu mengikuti ajaran dan perintah Yesus.
Kita tidak perlu mempertanyakan, “Apa bukti karya Roh Kudus dalam hidup saya?”, sebab Roh Kudus memang telah diutus Yesus Kristus untuk berkarya di dalam hidup kita yang percaya kepada-Nya.
Maka seharusnya kita mempertanyakan, “Apa bukti kesungguhan kita mempersilahkan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita?”. Bukti kesungguhan kita itu lebih dari sekedar mengikuti ibadah setiap hari minggu, berdoa, atau membaca Alkitab. Bukti kesungguhan kita itu nyata dalam diri kita masing-masing. Apakah kita merasa dekat dengan Tuhan? Juga bisa dilihat dari relasi sosial kita di dalam keluarga kita sendiri, di lingkungan sekitar rumah, di tempat kerja, dan di setiap ruang publik kehadiran kita.
Buah roh yakni “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri”, merupakan bukti kesungguhan kita mempersilahkan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita. Semuanya pasti tercermin dalam keseharian kita di rumah, di lingkungan, di kampus, atau di tempat bekerja yang membuktikan bahwa Roh Kudus benar-benar berkarya di dalam kehidupan kita.
Sumber gambar: selisip.com
Baca juga: