Bukti Kematian Yesus
Bukti Kematian Yesus menurut Josephus
Josephus (37-100 Masehi) adalah seorang sejarawan Yahudi. Lahir dalam istana, Josephus tumbuh menjadi seorang pemimpin yang tangguh. Pada usia 13 dia menjadi konsultan para rabi Yahudi dan menjadi perwira militer daerah Galilea. Di bawah pemerintahan Romawi yakni Kaisar Vespasian, dia disuruh menuliskan sejarah Yahudi pada abad pertama. Josephus menuliskan tentang orang Saduki, Ahli Taurat dan orang Farisi, istana Herodes, sensus pada jaman itu, dan para pemberontak kaum Zelot. Josephus juga menuliskan tentang Pontius Pilatus, Raja Herodes, Kaisar Agripa I dan II, Yohanes pembaptis, Yakobus saudra Yesus, dan juga mengenai kehidupan Yesus. Nama-nama yang muncul dalam Perjanjian Baru terbukti sesuai dengan tulisan sejarah. Dan di akhir tulisannya, Josephus menulis tentang bukti kematian Yesus dan bukti bahwa Yesus bangkit.
Berikut adalah kutipan tulisan Josephus (18.63-64; 3.3)
“Now there was about this time Jesus, a wise man, if it be lawful to call him a man; for he was a doer of wonderful works, a teacher of such men as receive the truth with pleasure. He drew over to him both many of the Jews and many of the Gentiles. He was [the] Christ. And when Pilate, at the suggestion of the principal men amongst us, had condemned him to the cross, those that loved him at the first did not forsake him; for he appeared to them alive again the third day; as the divine prophets had foretold these and ten thousand other wonderful things concerning him. And the tribe of Christians, so named from him, are not extinct at this day.”
Sejarawan Origen menyatakan bahwa Josephus bukanlah pengikut Yesus dan tidak percaya Yesus adalah Tuhan. Namun yang menarik, Josephus mengakui Yesus sebagai Tuhan dalam tulisannya. “He was the Christ.” Dari tulisan Josephus, kita mengetahui bukti kehidupan Yesus dan bukti kematian Yesus.
Bukti Kematian Yesus dari Sumber Lain
Berikut beberapa sumber sejarah dan tulisan para sejarawan lain mengenai bukti kematian Yesus. Tacitus (Annals, 115-120 Masehi), Suetonius (Lives of the Caesars, 125 Masehi), Lucian (pertengahan abad kedua), Galen (150 Masehi), Celsus (True Discourse, 170 Masehi), Mara Bar Serapion (200 Masehi), dan Referensi Talmud Yahudi (300 Masehi).
Kisah Yesus tersebar dari Mediterania hingga Afrika, dari Asia Kecil hingga hampir ke seluruh dunia. Salah satu contohnya adalah tulisan filsuf Syria bernama Mara Bar-Serapion. Dia menuliskan kisah tentang Yesus dan orang-orang lainnya yang mengalami penyiksaan. Ada juga sejarawan lain seperti Suetonius, Pliny the Younger, dan Eusebius dari Caesarea yang mengutip juga kisah tentang Yesus yang disiksa dan mati disalibkan.
Seperti pembahasan di atas, kita mendapati banyak bukti sejarah yang menunjukkan eksistensi Yesus di dunia. Kita juga bisa belajar bukti kematian Yesus. Bukti sejarah dan tulisan-tulisan ini menegaskan bahwa: Yesus hidup, Dia berkuasa dan melakukan mujizat-mujizat. Yesus disalibkan dan bati. Bangkit pada hari ketiga dan menunjukkan diri pada ratusan orang. Dia, Yesus Kristus adalah Mesias dan Juruselamat. Yesus dan kisahnya adalah sejarah, tak terbantahkan dan tak tergoyahkan.
Inilah bukti kematian Yesus. Kisah kebangkitan-Nya. Kisah hidup Yesus di dunia.
Kutipan Tulisan mengenai Bukti Kematian Yesus
1. Sejarawan Yahudi Josephus menulis
“When Pilate, upon hearing him accused by men of the highest standing amongst us, had condemned him to be crucified…” [1]
2. Sejarawan Romawi Tacitus menulis
“Nero fastened the guilt (of the burning of Rome) and inflicted the most exquisite tortures on a class hated for their abominations, called Christians by the populace. Christus, from whom the name had its origin, suffered the extreme penalty during the reign of Tiberius at the hands of one of our procurators, Pontius Pilate.” [2]
3. Penulis Yunani Lucian of Samosata menulis
“The Christians, you know, worship a man to this day—the distinguished personage who introduced their novel rites, and was crucified on that account.” [3]
4. Filsuf Syria Mara Bar-Serapion, a Syrian philosopher menulis
“What advantage came to the Jews by the murder of their Wise King, seeing that from that very time their kingdom was driven away from them?” [4]
5. Teks Rabinikal Yahudi yaitu Talmud juga terdapat laporan sebagai berikut
“On the eve of the Passover, Yeshu was hanged.”[5]
John Dominis Crossan seorang yang tidak percaya pada Yesus pun mengakui begitu banyaknya sumber yang menyatakan dan membuktikan kematian dan kebangkitan Yesus. Bahkan dia sendiri berkata sebagai berikut, “Saya yakin Yesus benar disalibkan seperti yang dinyatakan oleh bukti-bukti sejarah.” [6]
Catatan Kaki tentang Bukti Kematian Yesus
[1] Josephus, Antiquities, 18.63-64. [2] Cornelius Tacitus, The Annals 15.44. [3] Lucian of Samosata, The Death of Peregrine 11-13.[4] Jesus dari Nazaret disebutkan “raja agung” dalam Josephus, Antiquities 18.3.3 §63-64. [5] Talmud, Sanhedrin 43a. Yeshu berarti Yeshua dalam bahasa Ibrani, yang sama artinya dengan Iesous dalam bahasa Yunani atau Yesus dalam bahasa Indonesia. [6] John Dominic Crossan. Jesus: A Revolutionary Biography, 145.
Informasi Lebih Lanjut
Bahan Bacaan
- Buku The Case for the Resurrection of Jesus
- http://carm.org/jesus-exist
- http://sethsoasis.wordpress.com/2012/04/08/truth-exclusivity-and-christianity-with-ravi-zacharias/
- http://crmag.com/eveningwithravi
Sumber Gambar : blogspot
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2