Dasar yang Kokoh
Saat kita akan membangun sebuah bangunan, satu hal yang tidak dapat dilupakan adalah membuat pondasi bangunan tersebut. Pondasi adalah hal paling pertama dan utama yang harus dipikirkan agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh. Pondasi bangunan amat bergantung kepada jenisnya, berapa lantai, fungsi dan kegunaannya nanti, bahkan masalah biaya yang harus ditanggung. Pondasi bangunan satu lantai tidak akan cukup kuat untuk bangunan dua lantai atau lebih, sebaliknya pondasi untuk bangunan bertingkat jika di atasnya dibangun bangunan satu lantai akan semakin kokoh.Di dalam Matius 7:24-27, Firman Allah berbicara mengenai masalah pondasi iman kita. Ada dua jenis pondasi iman orang percaya; pertama, seorang yang memiliki iman yang kokoh adalah yang mendengar perkataan-Ku [Tuhan Yesus] dan melakukannya (lihat Matius 7:24-25).
Pentingnya Dasar yang Kokoh
Mendengar perkataan Allah berarti kita memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Kita selalu rindu dekat dengan Allah, yang juga berarti kita mau selalu mengandalkan Tuhan di dalam hidup ini. Ia seperti orang yang mendirikan rumahnya di atas batu. Ketika masalah datang, kita tetap kuat dan kokoh. Kedua, orang yang pondasi imannya lemah adalah orang yang membaca atau mendengarkan Firman Tuhan namun tidak melakukannya. Ia seperti orang yang mendirikan rumahnya di atas pasir, kata Firman Tuhan. Jika datang masalah [hujan, banjir, dan angin] datang, rumah tersebut rubuh dan amat hebat kerusakannya.
Kita, sebagai orang percaya, marilah kita terus mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan. Menjadi pelaku-pelaku Firman di dalam kehidupan kita. Sehingga ketika muncul masalah dan pergumulan datang, kita tidak akan hancur. Sebaliknya, kita tetap kokoh dan kuat menghadapi masalah-masalah berikutnya karena memiliki pondasi iman yang kokoh.
Iman yang kuat membuat kita mampu melalui masalah apapun.
Iman yang kuat memerlukan pondasi dan dasar yang kokoh, yang hanya kita peroleh di dalam Tuhan Yesus.