Doa syafaat.

Mama adalah salah satu anggota FA (Family Altar) hampir selama saya hidup. Saya ingat dari dulu kecil hingga saat ini, kebaktian FA selalu dilakukan setiap hari Jumat. Kebaktian tidak hanya dilakukan di satu tempat, namun berganti-ganti di rumah jemaat yang lain. Satu hal yang amat menarik adalah adanya doa syafaat yang dilakukan setelah doa persembahan. Pada saat inilah, pendoa mendoakan satu per satu jemaat khususnya yang memiliki pokok doa yang sangat mendesak. Ada yang sedang sakit, atau anaknya yang akan ujian, ada juga yang berharap untuk hadirnya keturunan yang telah lama dinantikan. Tapi tetap saja semua jemaat pasti didoakan, tidak terkecuali, dan tidak ada yang terlewatkan.

Senang sekali jika ada orang yang turut berdoa bagi kita. Selain saling menguatkan dalam doa, kita juga merasa dihargai dan dikasihi. Wah senangnya! Tapi alangkah senangnya bila Allah juga berdoa syafaat bagi kita. Kamu tidak percaya? Tapi ini benar-benar terjadi. Dia selalu berdoa tanpa henti untuk semua manusia ciptaannya. Bahkan Dia berdoa juga di saat-saat krusial, di mana kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Saat kit dibelenggu oleh dosa, semakin lama semakin kuat, bahkan kamu sudah melupakan Tuhan. Tuhan tetap berdoa, puncaknya saat Dia disalibkan. Dia berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu yang mereka perbuat.”. (Lukas 23:34).

Buat saya ini adalah puncak doa syafaat, di mana Allah mau berdoa bagi manusia. Sebagai manusia, pasti kita terharu, betapa baiknya Tuhan dalam hidup ini. Maukah kita mencontoh tindakan Tuhan tadi? Maukah kita berdoa syafaat bagi orang lain? Sudahkah kita berdoa untuk sesama kita? Jangan-jangan kita hanya berdoa untuk kepentingan sendiri melulu!