Hati yang Lurus
Hati yang Lurus – Kayu jati terkenal sebagai bahan bangunan atau mebel paling top. Kualitas nomor satu. Pohonnya tumbuh di daerah tropis, nama latinnya Tectona grandis. Kayu jati bisa ditemukan di daerah Asia Tenggara seperti Thailand, Myanmar, dan Malaysia, dan juga Indonesia. Wajarlah jika harganya sangat mahal jika dibandingkan dengan kayu lainnya. Untuk menghasilkan pohon jati berkualitas, petani harus melakukan pemupukan, penyiangan, pemangkasan ranting secara terus menerus supaya pohon jati tumbuh lurus ke atas. Semuanya ini tidak dalam waktu singkat loh. Berdasarkan sumber literatur, pohon jati membutuhkan waktu sampai 60-80 tahun sebelum siap ditebang.
Kayu jati memiliki penampilan yang jauh lebih elegan dibanding kayu lainnya. Sejak berabad-abad yang lalu, kayu jati sudah dimanfaatkan untuk membangun perabotan mewah sebagai tanda kekayaan dan kekuatan. Kayu jati yang kuat dan kokoh, padat, dan mampu tahan dalam berbagai kondisi cuaca selama puluhan tahun.
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. (Kolose 3:5)
Menjadi murid Kristus bukanlah hal yang mudah. Kita harus menjalani hidup menurut teladan Sang Guru, yakni Yesus Kristus. Kita harus mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup dan fokus pada kehendak Bapa. Paulus menambahkan, jika kita masih memiliki hati yang bercabang pada perkara-perkara duniawi, maka kita tidak akan punya hati yang lurus, tumbuh ke atas. Seperti layaknya pohon jati, supaya kita jadi murid yang berkualitas, kita harus rela terus menerus dipangkas dan dibersihkan oleh Tuhan. Untuk menjadi sesuatu yang berharga, kita harus rela terus dipangkas dan dibersihkan melalui pelbagai cara.
Namun ini bukan berarti kita semuanya diminta menjadi rohaniawan. Sebagai pengusaha, guru, pelajar, pedagang, petani, buruh, pekerja swasta, atau pegawai negeri, kita pun dapat dipakai Tuhan untuk mendatangkan berkat dan damai sejahtera. Namun, manusia lama kita yang masih berfokus pada hal-hal duniawi harus mau diubahkan. Perlahan-lahan kita diminta untuk mematikan lagi hal-hal duniawi: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, penyembahan berhala, dan lainnya.
Menjadi murid Kristus berarti kita selalu mengutamakan kemuliaan Tuhan. Kita jadi murid Tuhan yang kuat, setia, dan tahan dalam berbagai keadaan. Kita terus mau belajar dan diubahkan menjadi manusia yang lebih baik lagi, menguasai diri, dan mampu bekerja dan melayani dengan kasih Tuhan.
1 thoughts on “Hati yang Lurus”