Hidup Atau Mati
Seiring berjalannya waktu saya menempuh pendidikan, saya semakin menyadari banyak hal. Dan semua hal itu terkait satu dengan yang lainnya. Misalnya mengenai listrik dan kemagnetan. Pada awalnya, orang berpikir bahwa listrik dan magnet adalah hal yang sangat berbeda, tidak ada kaitannya. Namun seiring dengan semakin bertambahnya pengetahuan manusia, kini kita tahu akan hubungan erat keduanya. Listrik yang bergerak bisa menimbulkan medan magnet, dan sebaliknya magnet yang bergerak juga menghasilkan listrik.
Sedikit saya ingin membagikan mengenai pemikiran saya akan hal-hal lainnya. Saya yakin pasti kita belajar bahwa benda itu terdiri dari muatan positif dan negatif. Muatan yang sama akan saling tolak-menolak, sebaliknya muatan yang berbeda jenis akan tarik-menarik. Hal ini pasti tertulis dalam halaman pertama semua buku mengenai listrik dan elektromagnet. Tapi pernahkah teman-teman berpikir, apa maksudnya menggunakan kata “muatan positif” dan “muatan negatif”?
Sesuai dengan apa yang diakui oleh para ilmuwan di seluruh dunia, kita hanya bisa menghitung keberadaan dan jumlah elektron, yang bermuatan negatif. Kita mengatakan muatannya netral bila jumlah elektron sesuai dengan keadaan normalnya. Tapi, bila menerima elektron dari benda lainnya, benda itu akan kelebihan elektron dan jadi bermuatan “negatif”. Sebaliknya, bila elektronnya keluar dan pindah ke benda lain, benda akan jadi kekurangan elektron dan kita menyebutnya “positif”. Tidak pernah ada muatan “positif” dan “negatif”. Kata ini dipakai untuk menjelaskan keadaan kelebihan atau kekurangan elektron.
Lebih lanjut lagi, apakah ada sesuatu yang kita katakan “panas”? Jawabannya ada. Lalu, apakah ada sesuatu yang kita katakan “dingin”? Jawabannya tidak ada. Lho, es batu kan dingin, kenapa tidak bisa dikatakan “dingin”? Sama seperti penjelasan mengenai muatan listrik di atas, kita juga hanya bisa mengukur panas saja. Dengan termometer, termistor dan alat pengukur lainnya kita bisa mengukur panas tapi kita tidak akan pernah bisa mengukur dingin. “Dingin” adalah cara manusia untuk menunjukkan keadaan saat panas itu tidak ada. Saat panas itu hilang, itulah dingin.
Lalu apakah ada sesuatu yang kita katakan terang? Ada. Lampu belajar, lampu jalanan, matahari semua kita katakan terang. Kita juga bisa mengukur tingkat kekuatan cahaya suatu benda dengan alat pengukur. Lampu kelas dan kantor berkisar antara 320-500 luks, lalu studio berita sekitar 800-1000 luks. Sinar matahari berkisar 32000-100000 luks. Kita bisa mengukut terang. Tapi apakah kita bisa mengukur gelap? Tidak! Tidak ada alat pengukur gelap dan tidak ada cara mengukur gelap. “Gelap” adalah cara kita untuk menunjukkan ketidakberadaan terang. Saat terang itu hilang, keadaan itulah namanya gelap.
Dari hal yang saya uraikan di atas, kita bisa belajar banyak hal. Yang pertama, muatan positif-negatif, panas-dingin, terang-gelap bukanlah hal yang bertentangan. Kata-kata itu dipergunakan untuk menunjukkan ada tidaknya suatu hal. Muatan positif berarti ketidakberadaan muatan negatif bila dibandingkan keadaan normal. Dingin berarti ketidakberadaan panas. Gelap berarti ketidakberadaan terang. Kalau saya lanjutkan, MATI bukanlah lawan dari HIDUP. MATI berarti tidak ada HIDUP.
Hidup Atau Mati
Untuk mendapatkan pengertian yang tepat mengenai hal ini, saya akan menjelaskannya dengan suatu ilustrasi. Saat ada di persimpangan jalan, kita tidak bisa mengatakan kalau belok kanan saya akan hidup, dan kalau belok kiri saya akan mati. Tidak ada pilihan seperti itu. Pilihan kita adalah seperti ini: hidup atau mati! Kita hanya bisa mengatakan: kalau saya tidak belok kanan, saya akan mati. Kita tidak pernah memiliki hak untuk dapat memilih hidup atau mati. Kita hanya bisa memilih untuk hidup saja. Kalau tidak, kita akan mati.
Ya itulah IMAN. Iman yang sesungguhnya terhadap Allah tidak pernah mendua. Iman hanya mengenal satu saja. Di luar daripada itu adalah salah, celaka, dan maut. Kalau mau hidup, percayalah akan karya YESUS KRISTUS yang telah menebus dosa manusia. Tapi kalau tidak percaya, kita pasti dan pasti mati.
Sumber Gambar : BlogSpot