Intisari Iman Kristen
Iman Kristen bukanlah tentang bagaimana dari zero menjadi hero.
Iman Kristen adalah tentang bagaimana dari hero menjadi zero.
Inilah iman Kristen itu. Bukan ketika teman-teman bangga karena bisa melakukan seluruh isi Alkitab. Tapi ketika teman-teman sadar sepenuhnya bahwa saya tidak mampu melakukannya. Saya gagal, hancur, tak mampu, tak berdaya. Tidak ada apa-apa lagi yang saya punya. Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan. Saya hanya punya Allah saja, satu-satunya harapan saya.
Inti Iman Kristen
Kita bisa melihat beberapa contoh kisah pengalaman rohani tokoh-tokoh dalam Alkitab, misalnya Paulus. Paulus menceritakan pengalaman rohaninya sendiri dalam surat-suratnya. Dalam kitab 1 Korintus, saat Paulus baru memulai pelayanannya sebagai rasul, dia menulis: “Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul…” (1 Korintus 15:9).
Seiring perjalanannya mengikuti Tuhan, Paulus makin sadar akan dirinya sendiri. Dalam Efesus 3:8 Paulus berkata: “Kepadaku, yang paling hina dari semua orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini…” Dia menurunkan standarnya, kini menjadi orang yang paling hina dari orang-orang kudus.
Bahkan saat dia menjadi tua dan ada hampir di ujung pelayanannya Paulus menuliskan ini kepada anak rohaninya, Timotius, “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan diantara mereka akulah yang paling berdosa” (1 Timotius 1:15-16). Paulus sampai pada suatu kesadaran tidak ada lagi kebanggaan pada dirinya, dirinya adalah hina, dan paling berdosa di antara semua orang. Dia merasa paling hina, paling rendah, di antara semua orang.
Sama seperti kisah Paulus, di titik zero dan paling rendah itulah kita akan mengalami Firman Tuhan (2 Korintus 12: 9a), “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Dalam kelemahan diri, keterbatasan, dan kehinaan diri inilah kita sadar bahwa kita bukan siapa-siapa. Sadar bahwa kita tidak bisa lepas dari dosa. Sadar bahwa hanya Allah keselamatan dari dosa.
Iman Kristen sesungguhnya adalah kesadaran bahwa saya tidak mampu, saya celaka, tidak bisa menjalankan seluruh ajaran agama. Saya selalu jatuh dan jatuh lagi, selalu berbuat dosa kepada Allah.
Kesadaran akan keterbatasan diri dan kebergantungan pada Allah inilah yang akan membuka pintu pada anugerah Allah. Sebaliknya, tanpa kesadaran ini, kita tidak akan pernah sampai pada anugerah Allah. Inilah iman Kristen itu.
Sumber Gambar : Flickr