Kasih Karunia, Rahmat, dan Damai Sejahtera
Kita pasti sering sekali mendengar ketiga kata tersebut. Kasih karunia, Rahmat, dan Damai Sejahtera. Secara umum, ketiga hal tersebut berasal dari Allah dan diberikan kepada manusia. Sudah seharusnya kita mengucapkan syukur kepada Allah atas semua kebaikannya yang tidak pernah berkesudahan.
Kata kasih karunia dan damai sejahtera ditemukan di semua salam Paulus dalam surat-surat Perjanjian Baru-nya bagi gereja-gereja. Dan dalam suratnya kepada Timotius dan Titus, ia juga mencantumkan kata kasih karunia: “Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita” (2 Tim. 1:2). Mari kita kupas setiap kata-kata ini.
Kasih karunia adalah sesuatu yang diberikan Allah kita yang kudus kepada kita, manusia berdosa, yang tidak layak menerimanya. Dalam Kisah Para Rasul 17:25, kita belajar bahwa “Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.” Bahkan di masa kegelapan kita, kekuatan diberikan Allah supaya kita dapat bertahan.
Rahmat merupakan sesuatu yang pantas kita terima dan tidak ditahan-tahan oleh Allah. Dalam Ratapan 3:22, kita membaca, “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habis nya rahmat-Nya.” Bahkan ketika kita memberontak pun, Allah memberikan waktu dan pertolongan bagi kita untuk kembali pada-Nya.
Damai sejahtera adalah sesuatu yang diberikan Allah bagi umat-Nya. Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai Sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu; dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Yoh. 14:27). Bahkan di masa-masa terburuk pun, kita memiliki kedamaian batin karena Allah kita yang memegang kendali.
Kita dapat dikuatkan bahwa di sepanjang hidup kita, Tuhan akan memberi kita kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera yang kita butuhkan untuk menjalani hidup bagi-Nya. Jadi apa lagi yang perlu kita kuatirkan? Tidak ada. Percayalah dan serahkan segenap pergumulan dan hidup kepada Tuhan Allah, dan Dia akan bertindak!
Sumber gambar : BlogSpot, BlogSpot2