Kaulah Harapan dalam Hidupku
Sudah lebih dari dua puluh satu tahun perjalanan hidup saya. Anda? Mungkin lebih. Mungkin juga kurang. Mengapa saya menyebutkan hidup ini sebagai perjalanan? Karena memang sebenarnya hidup kita ini adalah perjalanan. Semenjak lahir kita terus berjalan ke depan, belajar berjalan, belajar berbicara, masuk TK dan SD, kemudian SMP dan SMA, dan masuk ke dunia perkuliahan dan pekerjaan. Kita berjalan dan terus memilih mau lurus, mau berbelok ke kiri, ke kanan, atau mengambil jalan memutar.
Di hari ini, saya kembali berhenti sejenak di perjalanan saya.
Tuhan Kaulah Harapan dalam Hidupku
Ya, di hari terakhir bulan Agustus 2013 ini saya kembali merenungkan mengenai perjalanan hidup saya. Sungguh luar biasa dan sukacita ketika menyadari betapa Tuhan Yesus menuntun saya melalui perjalanan ini. Ia menuntun dan membimbing saya melalui jalan-jalan setapak, jalanan berbatu dan mudah longsor, bahkan di jalanan besar nan mulus Ia selalu ada bersama saya.
Masih teringat jelas bagaimana Tuhan Yesus menyertai perjalanan pulang kami sejak SD ketika kami harus berjalan kaki dari sekolah. Tuhan menjagai kami dengan kuasa-Nya yang dahsyat sepanjang perjalanan dari rumah ke Kanisius dahulu. Dan lebih dari itu, Ia juga memelihara kami dalam bidang studi dan pelayanan semenjak kecil hingga sampai hari ini.
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku yang menopangku
Kupandang wajahmu dan berseru
Pertolonganku datang darimu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
Terkadang ada beberapa masalah besar yang membuat saya tidak mampu berbuat apa-apa. Saya menyerah dan pasrah. Namun, Tuhan Yesus datang dan memberikan solusi dalam kehidupan saya. Masih ingat jelas dalam ingatan saya ketika kami kehabisan ongkos pulang dari Kanisius dahulu, tiba-tiba ada uang recehan di dalam tas saya. Ada juga saat-saat di mana kami menunda membeli seragam SMP dahulu karena tidak ada uang. Semuanya benar-benar Tuhan yang pelihara. Dapat saya katakan, Dialah harapan hidup saya.
Perjalanan panjang ini membuat saya sadar bahwa ini bukanlah perjalanan saya sendiri. Ini adalah perjalanan saya bersama dengan Dia, Tuhan Yesus. Perjalanan yang tanpa tantangan dan masalah bukanlah yang Dia tawarkan. Ia hanya menawarkan tangan-Nya untuk selalu memegang tangan saya. Dan bagi saya itu saja sudah lebih dari cukup: saya tahu persis Ia akan selalu ada bersama saya dan Ia tidak akan pernah meninggalkan saya. Tuhan, Kaulah Harapan dalam hidupku.