Kebenaran yang Memerdekakan
Bangsa Yahudi mempunyai kebanggaan tersendiri atas keadaan mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Namun, keadaan Bangsa Yahudi pada zaman Yesus berbeda jauh dengan kebanggaan tersebut. Penjajahan Bangsa Romawi telah merampas kemerdekaan dan martabat mereka sebagai bangsa, sekaligus membuat mereka hidup di dalam penindasan dan penderitaan. Saat itu, para pemimpin agama juga tidak banyak menolong, mereka hanya menggunakan agama sebagai alat untuk mempertahankan status mereka. Di keadaan seperti inilah, rakyat kecil yang paling menderita. Tidak ada lagi yang menolong mereka, apalagi membela.
Kebenaran yang Membebaskan dari Dosa
Di tengah-tengah keadaan seperti itu, Yesus datang dan membawa satu misi: Ia datang untuk menyatukan diri-Nya dengan orang-orang yang menderita. Ia memperjuangkan kehidupan mereka. Mereka begitu rindu akan sebuah kemerdekaan. Lalu, sebenarnya apakah arti kemerdekaan yang Yesus maksudkan?
Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu”(Yoh. 8:31-32). Kemerdekaan sejati hanya dapat diperoleh dengan mengetahui kebenaran, yaitu Yesus Kristus. Mengetahui kebenaran berarti menjadi murid Yesus dan tetap berada di dalam Firman-Nya.
Kebenaran itu akan membebaskan kita dari belenggu dosa. Dosa yang telah menjadikan kita hamba dosa. Yesus tahu persis bahwa kita tidak mungkin dapat membebaskan diri kita sendiri. Bagaimana mungkin seorang budak dapat membeli haknya dan menjadi orang yang merdeka?
Sayangnya, banyak orang Yahudi yang tidak mau mengakui hal ini. Banyak dari kita sekarang ini juga berbuat serupa. Sampai di titik kita mengakui bahwa kita diperbudak dan tidak dapat terlepas sendiri, kita akan terus menjadi hamba dosa. Kita membutuhkan Yesus, Anak yang akan membebaskan kita. Kebenaran yang akan membuat kita terbebas dari belenggu dosa. Kebenaran yang memerdekakan kita. Sekarang bagaimana? Pilihan ada pada Anda, menerima kebenaran itu atau mengabaikannya.
Sumber Gambar : BlogSpot