Kemerdekaan
“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita…” (Galatia 5:1)
Renungan Kemerdekaan
Pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, Ir. Soekarno, dalam pidato pengantar Proklamasi Repubik Indonesia menyatakan : “Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib Bangsa dan Tanah Air di dalam tangan kita sendiri, dan kita akan berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan itu.” Pidato itu kemudian dilanjutkan dengan sebuah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sungguh suatu pengalaman menarik ketika selama SMP dan SMA saya selalu lewat di depan Tugu Proklamasi, sebuah tugu yang didirikan sebagai monumen peringatan akan sebuah peristiwa bagi bangsa ini. Melaluinya setiap pagi seakan-akan membawa saya kepada peristiwa pada hari itu, 17 Agustus 1945, tepat di awal mula perjuangan bangsa ini. Peristiwa mahapenting dalam sejarah kita–Bangsa Indonesia–yang membuat saya begitu bangga.
Dan ratusan tahun sebelum “peristiwa mahapenting dalam sejarah kita” itu, Firman Tuhan telah menegaskan bahwa : “Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dari hukum dosa dan hukum maut” (Roma 8:2). Kita telah merdeka dari segala belenggu perhambaan dosa. Kehidupan rohani, kebebasan dari hukuman, kemenangan atas dosa, dan persekutuan yang intim dengan Allah oleh Roh Kudus, telah Tuhan Yesus berikan secara cuma-cuma. Kita merdeka dan benar-benar bebas dari kuk-kuk perhambaan dosa. Kita menjadi orang yang bebas dan berhak menjadi “anak-anak” Allah.
Kalau pada hari ini kita memperingati Kemerdekaan Indonesia, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas semua hal yang sudah diberikannya kepada bangsa ini. Meskipun masih banyak kekurangan bangsa ini, saya yakin, ada sebuah rencana besar yang telah Tuhan siapkan bagi bangsa ini. Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih baik lagi. Sebagai penerus bangsa ini, kita harus mau terus berdoa. Lebih dari itu, juga dituntut usaha dari setiap kita memajukan bangsa ini. Kalau Indonesia sejahtera, kita pun turut sejahtera. Selamat ulang tahun bangsa ku, Dirgahayu Indonesia. Tuhan Yesus memberkati.
“Kemerdekaan dari belenggu dosa adalah kemerdekaan yang sangat mengesankan” (Imanuel Kant)