Kenaikan Yesus dan Jaminan Masuk Sorga
Kenaikan Yesus dan Jaminan Masuk Sorga – Jika kita membaca biografi seseorang, pasti akhir dari biografi tersebut adalah kematian. Berbeda dengan Yesus Kristus, akhir dari hidup-Nya adalah suatu hal yang sangat spektakuler-setelah bangkit dari kematian (Paskah), Ia sempat bertemu dengan murid-muridNya, kemudian naik ke sorga dengan cara yang belum pernah dilihat orang pada masa itu. Kenaikan-Nya ke sorga meninggalkan banyak pertanyaan bagi para murid saat itu-bahkan sampai sekarang. Yang penting adalah iman, kita percaya meskipun kita tidak melihat. Kita percaya bahwa Ia telah naik ke sorga, dan suatu hari kelak akan kembali ke dunia ini.
Kenaikan Yesus dan Jaminan Masuk Sorga
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”
Yohanes 14:1-3
Ayat itu menegaskan bahwa Isa berkuasa menyediakan sorga kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ia akan datang kembali untuk membawa umat-Nya ke sorga.
Kenaikan Yesus ke sorga memberikan jaminan bagi setiap kita yang percaya kepadanya, akan adanya suatu kehidupan kekal, bahkan setelah kematian. Sebuah tempat yang telah disiapkan oleh Yesus, buat kita, ya, kita semua yang percaya kepadanya, di sorga nanti. Di sana lah tempat nanti kita berkumpul dan hidup selama-lamanya bersama dengan Allah.
Sorga adalah sebuah kepastian
Banyak orang yang memikirkan tentang hal keadilan karena mungkin ada orang yang besar dosanya tetapi masuk sorga dan sebaliknya mungkin orang yang sedikit dosanya masuk neraka. Atau saat nilai kebaikan melebihi besarnya dosa yang sudah dilakukan. Kebaikan ini dilakukan dengan berbuat baik kepada sesama (amal), beribadah, berpuasa, menyantuni fakir miskin dan yatim piatu, atau membayarkan persembahan (amal dan zakat).
Sebenarnya di dunia ini tidak ada takaran yang dapat mengukur besar atau kecilnya dosa seseorang. Setiap dosa yang dilakukan oleh manusia telah menceraikan manusia dari Allah yang maha suci. Baik mereka yang banyak melakukan perbuatan baik maupun yang tidak melakukan perbuatan baik sama sekali, semuanya ada dibawah murka Tuhan karena telah berbuat dosa. Apakah berbuat baik kepada orang lain itu setara dengan dosa yang kita lakukan kepada Allah? Siapakah yang dapat memastikan bahwa perbuatan baiknya itu bisa menggantikan pelanggaran dan dosanya?
Manusia berdosa pantas menerima hukuman dan berada di neraka. Tapi Allah tidak menghendaki manusia binasa. Sebaliknya Allah ingin manusia selamat. Sebagai bukti kasih-Nya Allah telah memberikan Juruselamat, yaitu Yesus Kristus. Maukah kita percaya kepada-Nya?