Kereta Api
Sebuah kereta api melaju di tengah musim salju yang dingin. Saat berhenti sejenak, seorang bapak iseng keluar dari pintu kereta api. Namun, tanpa disangka ada angin yang meniup topinya hingga topinya terjatuh jauh dari kereta. Dengan sigap, ia pun berlari mengejar. Akhirnya berhasil juga ia memungut topinya. Namun tiba-tiba mesin kereta berbunyi dan keretapun mulai bergerak. Ia berusaha berteriak dan berlari, namun salju yang tebal membuatnya tidak bisa berlari kencang.
Akhirnya ia pun ditinggal oleh kereta sendirian di tengah perjalanan yang dingin itu. Dengan mengeluh soal nasibnya yang sial, ia terus berjalan. Singkat kata, setelah berjalan berjam-jam, akhirnya ia pun tiba di salah satu rumah penduduk dan menumpang menginap di sana.
Keesokan harinya, ia mendengar berita sebuah kereta api malam tergelincir ke jurang dan smua penumpang di kereta itu tewas. Tentu saja tidak semuanya, karena si bapak ini termasuk yang selamat!
Kisah tentang Kereta Api – Semua Adalah Rencana Tuhan
Masalah, kesulitan dan petaka, kadang bisa terjadi dalam kehidupan kita semua teman-teman. Ada yang sepenuhnya karena kesalahan kita, namun tidak sedikit yang justru terjadi atas ijin dari Allah, karena adanya sebuah pembelajaran dan hikmah yang justru akan kita peroleh setelah melewatinya.
Karena itulah, janganlah kita mengeluh, komplain, marah, kesal, dan jengkel dengan apa yang terjadi sebelum kita tahu apa makna di balik masalah dan kesulitan itu. Kadang-kadang, hikmah di balik petaka dan kesulitan baru kita pahami setelah melewati waktu yang lama.
“Teman-teman, ketika ada masalah, persoalan terjadi dalam hidup kita, mungkin saja ada misteri yang tersembunyi bagi kita!” Jalan Tuhan sulit dimengerti oleh akal manusia, tapi semua indah pada waktunya, bagi orang-orang yg takut akan Dia. Selamat berjuang teman-teman!
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
(Yeremia 29:11)
Sumber Gambar : BlogSpot