Keselamatan Sudah Datang!
Oleh karena itu keselamatan menjadi buah bibir perbincangan di setiap rumah ibadah. Seluruh orang beragama membicarakan pokok bahasan satu ini.
Keselamatan Sudah Datang!
Orang Kristen mengimani kalau keselamatan hanya didapat dengan mempercayai Yesus Kristus. Di lain pihak ada juga orang-orang yang tidak percaya akan pribadi Yesus sumber keselamatan. Mereka berkata bahwa Yesus bukan siapa-siapa, Dia hanya seorang nabi, seorang manusia biasa. Tidak mungkin bisa memberikan keselamatan.
Saya sendiri terheran-heran. Yesusnya satu, tapi mengapa pendapat orang bisa terbagi-bagi dan terpecah-pecah? Yesusnya satu, tapi mengapa ada yang percaya dan ada yang tidak? Apa yang menyebabkan perbedaan ini? Apa sebabnya?
Mesias telah datang. Juruselamat sudah datang mengunjungi manusia di dunia. Tapi banyak orang tidak melihatnya, tidak menyadarinya, bahkan menolaknya. Mengapa? Mengapa ada yang menyadarinya tapi ada yang tidak? Mengapa ada yang percaya tapi ada juga yang menolak? Mengapa? Karena jalan keselamatan yang dipakai Allah itu begitu berbeda dari jalan yang digambarkan manusia.
Contoh yang paling jelas adalah kisah orang-orang Majus dalam kisah Natal. Orang-orang ini sudah melakukan perjalanan yang amat jauh hanya untuk satu maksud, “Kami datang untuk menyembah Dia.” Hebat bukan! Tapi ke mana mereka mencari pertama-tama? Ke Yerusalem. Ke istana! Ini adalah tempat logis mencari seorang raja yang baru lahir. Di sinilah kita bisa mendapatkan bukti bahwa cara yang dipakai Allah berbeda dengan yang dipikirkan manusia, dan tidak jarang manusia tidak menyadarinya.
Ada kalanya manusia berpikir menemukan keselamatan di dalam agama. Mereka mencari juruselamat di dalam agama. Agama menjadi tumpuan harapan umat manusia. Kalau saja semua orang taat dan turut perintah agama, tidak melanggar satu pun diantaranya, beriman, bertakwa, pasti ada keselamatan di sana. Nyatanya? Kecele. Juruselamat tidak ada di situ. Keselamatan tidak ada di sana. Agama semakin kuat, tetapi apakah manusia semakin sejahtera dan semakin damai? Justru sebaliknya bukan?
Atas nama agama, Mesias (Juruselamat) disalibkan. Atas nama agama, darah orang tak bersalah tertumpah. Atas nama agama orang mendirikan tembok-tembok pemisah. Karena agama orang saling curiga, membenci satu sama lain. Agama menjadi belenggu dan bukan pembebas, pemarah dan bukan pengasih, pendendam dan bukan pengampun!
Mesias sudah datang. Yesus sudah lahir, teman! Keselamatan sudah datang! Tetapi teman-teman masih belum menyadarinya. Teman-teman terus hidup tanpa kepastian, terus menanti, mencari, hidup tanpa Mesias. Mengapa? Karena teman-teman mencari Mesias di tempat yang salah.
Mesias tidak ada dalam agama. Tidak ada keselamatan di dalam agama! Mesias tidak ada di sana!
Mesias datang dengan cara yang tidak kita duga dan bayangkan sebelumnya. Juruselamat tidak datang dalam kemegahan dan keperkasaannya. Juruselamat tidak datang dalam hingar bingar, cahaya kerlap kerlip dan kuasa dahsyatnya. Juruselamat datang dalam kesunyian dan kesederhanaan. Dalam keheningan dan kerendahan. Kandang hewan, bayi, kain lampin, palungan, itulah simbol yang dipakai Allah untuk memberikan keselamatan bagi manusia.
Simbol-simbol hina dan rendah yang sering kita abaikan bahkan hindari. Simbol yang justru kita tolak dan singkirkan mentah-mentah. Tapi ternyata di situlah rencana Allah. Di situlah Mesias datang. Di situlah keselamatan menjadi nyata.
Di saat kita membuang dan menyingkirkan seluruh pikiran kita tentang keselamatan dan memandang pada Yesus, di saat itulah kita menerima keselamatan dari-Nya. Betul, keselamatan sudah datang
sumber gambar : blogspot