Agama Kristen adalah Allah Mencari Manusia
Beberapa waktu yang lalu, dalam pelajaran bahasa Jepang saya dan teman-teman membaca sebuah artikel mengenai angket pandangan pemuda-pemudi Jepang mengenai agama. Menurut angket tersebut, minat pemuda-pemudi Jepang terhadap agama tengah menanjak, khususnya setelah Gempa Besar dan Tsunami menyerang Jepang pada Maret 2011 yang lalu. Di kesempatan berikutnya, saya dan teman-teman berbincang-bincang soal agama. Perlu diketahui bahwa teman-teman saya berasal dari negara-negara yang berbeda, juga soal agamanya. Ada teman beragama Islam dari Malaysia, ada juga yang beragama Hindu dari Sri Lanka. Ada yang beragama Budha dari Laos, ada juga yang tidak menganut agama dari Vietnam dan Kamboja. Kami berbincang-bincang ringan tentang asal-usul agama.
Teman saya dari Sri Lanka memulainya, “Kalau Hindu itu berasal dari orang-orang di sekitar sungai Indus yang berusaha mencari Tuhan. Mereka melakukan hal-hal suci dalam upayanya tersebut.” Teman dari Laos menambahkan, “Kalau agama Budha setahu saya dari Sidharta Gautama. Dia pergi meninggalkan kesenangan duniawi dan pergi menyendiri. Dia bertapa dalam upayanya mencari sosok yang luhur.” Perbincangan sepertinya bertambah berat, karena saya melihat muka teman-teman berubah menjadi serius. Teman dari Malaysia melanjutkan, “Islam itu berasal dari Nabi Muhammad yang menerima wahyu dan menyusun Al-quran.” Selesai dia berbicara, semua mata teman saya menunjuk kepada saya. “Kalau agama Kristen bukan berasal dari siapa-siapa,” jawab saya. “Lho, bukannya Yesus yang membawa agama Kristen,” tanya teman saya dari Vietnam. “Yesus datang ke dunia tidak membawa agama apa-apa. Yesus datang ke dalam dunia untuk memberitakan kabar sukacita dan kabar akan kerajaan Allah. Nah, barulah setelah Yesus naik ke surga, orang-orang yang percaya kepada Yesus berkumpul dan bersatu. Nah kumpulan orang-orang itulah yang disebut Kristen,” begitu jawab saya.
Kristen adalah Allah Mencari Manusia
Dari pembicaraan singkat saya dan teman-teman, saya jadi tahu banyak hal. Pada dasarnya manusialah yang membuat kebanyakan agama. Mereka membuat agama yang berisi peraturan dan ketentuan dalam upaya mencari dan menemukan Allah yang Mahakuasa. Pertanyaannya kini, mengapa manusia ingin sekali mencari Allah?
Manusia pada hakekatnya memang menbutuhkan Tuhan. Manusia sudah berusaha terus-menerus menemukan tuhan yang mereka maksud. Akan tetapi usaha manusia tersebut terbukti sia-sia, dan bahkan hasilnya lebih parah. Dalam upayanya mencari Tuhan, justru manusia yang menciptakan tuhan mereka sendiri menurut keinginan dan kerinduan sendiri. Kemampuan manusia yang sangat terbatas membuat manusia tidak pernah mampu menemukan tuhan yang benar. Belum lagi ditambah dengan kecenderungan dosa yang dimiliki manusia, yang semakin menjauhkan dan menyesatkan manusia dari Tuhan. Jadi intinya manusia perlu dan butuh, tapi tidak pernah bisa menemukan Tuhan yang benar dengan kemampuan sendiri.
Melihat manusia yang semakin jauh dan tersesat, tentu Allah ingin memanggil dan merangkul manusia ciptaannya. Mengapa Allah ingin memanggil manusia? Apakah karena Allah membutuhkan manusia? Tidak. Allah memanggil dan mencari manusia karena Allah mengasihinya. Allah adalah kasih dan ingin agar manusia merasakan kasih Allah itu. Tapi ada hambatan lain, manusia yang najis tidak bisa mendekat pada Allah yang Kudus. Lalu bagaimana jadinya?
Allah punya solusinya. Karena manusia tidak pernah bisa menemukan Allah, maka Allah mencari manusia dan menunjukkan pribadi-Nya kepada manusia.
Mengapa Allah mencari manusia?
Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai hal ini saya akan menceritakan satu kisah ilustrasi. Kalau ada seorang ibu kehilangan anaknya yang baru berusia 5 tahun, kemudian mencari anaknya tersebut dengan sepenuh hati, apakah karena sang ibu membutuhkan anaknya tersebut? Tidakkah alasannya adalah karena ibu itu mengasihi anaknya? Saat ibunya setengah mati mencari, si anak tidak melakukan apa-apa. Apakah anak yang berusia 5 tahun tersebut tidak membutuhkan ibunya? Jelas dia sangat membutuhkan ibunya bahkan dia menangis dan memanggil ibunya. Tapi mengapa anak itu tidak mencari ibunya sendiri? Jawabannya karena anak itu tidak bisa mencari ibunya sendiri.
Inilah gambaran hubungan Allah dengan manusia. Manusia tidak mampu, namun Allah sanggup. Allah datang, Allah mencari manusia berdosa.
Seluruh agama di dunia berasal dari upaya manusia mencari Allah. Seluruh agama di dunia melakukan ritual dan aktivitas rohani dalam upaya mencari Allah seumur hidup. Agama-agama lain fokusnya: Manusia mencari Allah.
Namun Kristen berbeda. Agama Kristen adalah Allah mencari manusia.
Religion is man seeking God, Christianity is God seeking man.
sumber gambar : Blogspot