Manusia Berdosa
Kalau kita membaca mengenai peraturan-peraturan yang diberikan Tuhan Allah kepada Bangsa Israel, pasti kita akan menemukan satu perintah yang berulang kali ditulis. Perintah itu adalah perihal korban. Mari kita lihat kitab Imamat. Ada korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban penghapus dosa, korban penebus salah. Ya, ada pemisahan mengenai korban, apa yang harus dikorbankan, dan untuk apa korban itu diberikan. Pada umumnya, korban tersebut adalah binatang yang dipersembahkan sebagai pengganti dosa yang sudah dilakukan manusia.
Anugerah Allah atas Manusia Berdosa
Sebenarnya sejak dalam kitab Kejadian, saat Adam dan Hawa berada di Taman Eden, Tuhan Allah sudah memberikan korban. Korban itu berupa binatang, yang harus dibunuh, dan diambil kulitnya untuk dijadikan pakaian Adam dan Hawa (Kejadian 3:21). Tujuannya adalah untuk mengganti dosa yang sudah dilakukan oleh Adam dan Hawa, tidak menuruti perintah yang Tuhan Allah berikan.
Coba sekali lagi kita renungkan. Adam dan Hawa sudah berdosa dan melawan Tuhan Allah. Sebagai konsekuensinya, sudah seharusnyalah mereka kena hukuman. Tuhan Allah, yang firman-Nya ditolak dan dilanggar oleh manusia berdosa, malah menawarkan jalan keluar. Dosa memang tidak bisa dihapuskan dan dilupakan begitu saja, harus ada korban pengganti dosa.
Manusia berusaha sekuat tenaga untuk dapat memberikan korban, tapi hasilnya bukanlah yang terbaik. Adam dan Hawa dalam keadaan berdosa, mereka membuat pakaian dari daun pohon ara dan dibuat cawat. Jelas itu bukanlah pakaian yang cocok bagi mereka. Allah bisa saja marah dan langsung mengusir manusia keluar dari Taman Eden, tapi itu tidak dilakukan-Nya. Allah malah menunjukkan kasih setia dan kebaikannya kepada manusia. Allah menyembelih binatang dan menjadikan kulit binatang itu sebagai pakaian manusia. Allah memberikan korban sebagai pengganti dosa. Allah yang memberikan jalan keluar terbaik.
Inilah sebenarnya hakekat dari korban itu. Manusia berdosa kemudian dia menjadi takut dan malu. Manusia bersembunyi dan menjauh dari Allah. Manusia berdosa tidak mau mendekat kepada Allah. Tetapi, Allah mencari dan datang kepada manusia, menawarkan jalan keluar dari dosa. Sampai puncaknya, Allah mengutus anak-Nya yaitu Yesus Kristus untuk menjadi manusia berdosa, turun ke dalam dunia. Ini adalah bukti bahwa Allah yang mencari manusia. Yesus kemudian rela menderita dan mati untuk menebus dosa manusia. Yesus menjadikan dirinya sendiri korban pengganti dosa manusia. Yesus mengorbankan dirinya sebagai pendamaian antara Allah dan manusia.
Kalau kita merenungkan kembali hakekat penebusan dosa manusia, kita akan terkagum dan merasakan betul kasih anugerah Allah dalam hidup ini. Masakan kita masih berbuat dosa padahal Yesus sudah mati untuk menebus kita. Masakan kita masih tidak mempercayai dan mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita? Masakan kita masih mau bersembunyi dan berjalan jauh dari Allah?
Akuilah bahwa saya ini adalah manusia berdosa. Saya perlu penebusan Alllah untuk menyucikan saya dari segala dosa dan kesalahan. Ya, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya perlu Allah dalam hidup ini.
Sumber Gambar : BlogSpot