Memberi Sedekah menurut Orang Kristen dan Islam
Memberi sedekah atau bahasa mudahnya berbuat baik kepada orang lain adalah sesuatu yang diajarkan oleh seluruh agama di dunia, tanpa kecuali. Dalam ajaran Kristiani, berbuat baik kepada orang lain (atau sesama manusia) mempunyai implikasi sebagai wujud ucapan syukur kita kepada Allah. Allah yang sudah lebih dahulu mengasihi kita, maka kita pun mengasihi orang lain yang ada di sekitar kita. Meneruskan kasih yang telah kita terima dari Allah tanpa membeda-bedakan atau tanpa kecuali. Nah, sebenarnya apa perbedaan memberi sedekah menurut orang Kristen dan Islam?
Memberi Sedekah menurut Orang Islam
Zakat sendiri kurang lebih berarti suci atau bersih, bisa berupa zakat harta dan zakat fitrah. Orang Islam percaya, bahwa dalam penghasilan atau harta yang kita punyai, terkandung hak bagi orang miskin dan itu wajib dikeluarkan untuk mensucikan harta dan diri kita. Sedekah berbeda dengan zakat, tidak ada ketentuan khusus cara pengeluarannya, berapa jumlahnya, dan kapan waktunya. Namun keduanya kurang lebih bermakna “berbagi” atau memberikan sebagian uang atau harta yang kita punyai kepada orang lain yang membutuhkan.
QS 2:43, “Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku”. Orang Islam diwajibkan untuk memberikan zakat dari sebagian dari penghasilan mereka. Biasanya zakat ini diberikan menjelang akhir bulan Ramadhan atau saat Idul Fitri. Selain momentumnya yang pas bersamaan dengan ibadah rukun Islam yakni puasa, dikatakan pula bahwa pahala dari kegiatan memberikan zakat atau sedekah ini berkali-kali lipat daripada momen lainnya.
Kemudian dikatakan pula orang-orang tertentu yang berhak menerima zakat, antara lain orang miskin (dari sisi penghasilan dan kehidupan_, orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan, budak yang ingin memerdekakan diri, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan. Namun, tidak semua orang berhak menerima zakat atau sedekah. Orang kafir, yakni orang yang bukan beragama Islam, tidak berhak menerima zakat.
Zakat dalam Islam mendekatkan hubungan antara pemberi zakat dengan Tuhan. Pahala atau balasan dari pemberian zakat ini juga besar “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (QS: Al Baqarah: 276). Pahala inilah yang kemudian menjadi “pembayar” utang dosa-dosa kita kepada Allah di akhirat nanti. Semakin banyak zakat, sedekah, dan amal, pahala akan semakin banyak, dan bisa digunakan untuk “menyeimbangkan” timbangan antara dosa dan pahala.
Memberi Sedekah menurut Orang Kristen
“Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Semangat untuk memberi sedekah atau berbagi kepada yang lebih membutuhkan didasari oleh keinginan untuk membagikan kasih Allah. Allah yang Maha Kaya dan Maha Agung, rela menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita yang miskin dan menderita dalam belenggu dosa. Sedekah juga harus diberikan kepada siapapun, tanpa kecuali. Jika teman sudah tentu wajib kita bantu. Namun, musuh bahkan orang yang bukan orang Kristen pun juga wajib dibantu. Tidak ada pembatasan antara orang Kristen saja yang boleh dibantu, sementara orang yang tidak peraya Kristus tidak boleh dibantu. Yesus mengajarkan bahwa kita harus saling mengasihi dan tidak membuat perbedaan-perbedaan karena kita sama-sama adalah makhluk ciptaan Allah.
Pemberian sedekah juga tidak dianggap sebagai “menabung” pahala untuk akhirat nanti. Memberi sedekah juga tidak “mendekatkan” manusia kepada Allah karena Allah sudah terlebih dahulu mendekatkan diri kepada manusia. Memberi sedekah murni sebagai keinginan untuk membagikan kasih Allah kepada orang lain.
Sebuah Renungan Penutup
Berikut itu adalah pembahasan mengenai perbedaan memberi sedekah menurut orang Kristen dan Islam. Semuanya dituliskan sebagai bahan pembuka pikiran. Namun, ada satu pertanyaan dalam hati dan pikiran saya, “Seberapa banyak zakat atau sedekah yang harus diberikan supaya kita memperoleh jaminan masuk Sorga?”
Sumber gambar: rukun-islam.com
1 thoughts on “Memberi Sedekah menurut Orang Kristen dan Islam”