Membuka Hati dan Menerima Anugerah
Kebanyakan murid Yesus berasal dari orang-orang yang tidak berpendidikan tinggi. Mereka bekerja sebagai nelayan, pemungut cukai, dan lainnya. Yang menyatukan mereka adalah kesediaan untuk menerima pemberian Allah. Kepada mereka inilah Yesus memberikan pemberian itu. Bahkan pada saat-saat akhir hidup-Nya, saat Dia tergantung di kayu salib di antara dua penjahat, Yesus memberikan anugerah hidup kekal.
Membuka Hati dan Menerima Anugerah
Ketika salah satu dari penjahat itu mencemooh-Nya dan berkata, “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Namun, penjahat yang seorang lagi menegurnya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Hanya karena keselamatan adalah kasih karunia, Yesus dapat berkata kepadanya, “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:39-43).
Orang yang tidak pernah bersedia meminta tolong sering berbangga diri karena merasa tidak pernah berutang kepada siapa pun. Namun, mereka yang rela mengakui kehausan rohani dan kekosongan hatinya akan menemukan sesuatu yang lebih bermakna daripada merasa mampu berdiri sendiri. Merekalah orang-orang yang mengucap syukur karena tahu bahwa mereka berutang nyawa kepada orang lain. Orang yang telah diselamatkan dari mobil atau gedung yang terbakar akan menjalani sisa hidup mereka dengan ucapan syukur. Demikianlah juga orang yang tahu bahwa diri mereka telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah dari penghukuman akan mempunyai alasan untuk menjalani sisa hidup mereka dengan ucapan syukur yang berlimpah kepada-Nya (Efesus 2:10).
Jika Anda masih ragu-ragu untuk membuka hati dan menerima anugerah keselamatan dari Allah. Banyak yang berpikir bahwa pemberian tersebut sungguh mustahil untuk menjadi kenyataan. Banyak juga yang takut bahwa mereka akan terikat dengan utang ucapan syukur dan kasih kepada Allah untuk selama-lamanya.
Bagaimanapun, keputusan untuk menerima anugerah keselamatan itu ada di tangan Anda. Yohanes menulis,
“Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
Bila Anda siap menerima pemberian terindah ini, keterbukaan hati Andalah yang dikehendaki Allah. Anda dapat berdoa dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri, atau mengungkapkan doa sebagai berikut:
“Allah di surga, aku tahu aku telah berdosa terhadap-Mu. Aku percaya Kristus adalah Anak-Mu dan Juruselamatku. Aku percaya Dia telah mati untuk membayar hukuman atas dosa-dosaku dan bangkit dari kematian untuk membuktikan apa yang dijanjikan-Nya. Sekarang aku mau mempercayai-Nya, dan menerima pengampunan, hidup baru, dan hidup kekal di surga yang aku rindukan. Dalam nama Yesus aku bersyukur. Amin.”
Silahkan hubungi kami lebih lanjut untuk memperoleh informasi lanjutan untuk memperdalam iman Anda di dalam Kristus.
Sumber Gambar : Flickr