Mencari Kehendak Allah
Kita sering mencari kehendak Allah–apa yang Tuhan inginkan untuk saya lakukan di dalam kehidupan ini–terutama ketika kita berada dalam situasi yang sulit. Kita sering bertanya-tanya, Apa yang akan saya alami di sini? Haruskah saya tinggal ataukah Allah menginginkan saya berada di tempat lain? Apakah saatnya saya untuk berpindah haluan dan melakukan hal yang lain atau tetap tekun dalam mengerjakan hal ini. Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti adalah dengan melakukan apa yang Allah kehendaki supaya Anda melakukan semua tanggung jawab Anda saat ini dan menantikan Allah menyatakan langkah selanjutnya.
Pentingnya Mencari Kehendak Allah
Ketika Anda menaati apa menaati apa yang Anda ketahui hari ini dengan setia, Anda akan diteguhkan untuk mengambil langkah selanjutnya. Satu persatu hal kita kerjakan dengan setia. Selangkah demi selangkah. Inilah mengapa hidup orang Kristen disebutkan sebagai perjalanan rohani. Kita berjalan bersama dengan Allah.
Mungkin Anda mengatakan, “Seandainya saya mulai melangkah, apa yang akan terjadi selanjutnya?” Saya katakan: Itu adalah urusan Allah. Allah yang memegang rencana dan alur hidup kita. Tanggung jawab Anda dan saya adalah menaati-Nya hari ini dan mempercayakan masa depan kita kepada-Nya. Di dalam Mazmur dikatakan bahwa Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya (Mazmur 37:23). Jelas yang kita butuhkan adalah petunjuk untuk hari ini. Arahan besok mungkin penting namun jangan malah mengganggu fokus kita di hari ini. Kita mungkin tidak memahami hari depan kita namun kita dapat mempercayai satu hal ini: Allah tahu yang terbaik bagi kita, dan Allah ingin sekali memberikan hal tersebut kepada kita. Tugas kita adalah tetap setia menjalani hari-hari ini, hari-hari yang Tuhan telah berikan.
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya (Mazmur 37:23)
Beberapa halangan yang kerap membuat kita sulit mencari kehendak Allah, antara lain ketidaktaatan, ketidaksabaran, dan motivasi yang salah. Kalau kita tidak menaati kehendak Allah yang sudah dinyatakan kepada kita, maka kita tidak dapat meminta-Nya uuntuk menyatakan langkah berikutnya. Selain itu, ketidaksabaran membuat kita tidak dapat menyelami kebijaksanaan Allah bahwa waktu dan rencana-Nya adalah tepat. Dan yang terakhir, kalau kita mau mencari kehendak Allah tetapi hanya mau menuruti kalau itu menyenangkan atau menguntungkan bagi diri kita. Halangan-halangan inilah yang membuat kita menjauh dari apa yang Allah inginkan.
Jika kita mengutamakan kehendak Allah dan setiap hari menaati arahan dan perintah-Nya, kita akan mendapati bahwa Allah selalu menuntun kita sepanjang hari ini. Berjalanlah dengan iman dan ketaatan sambil tetap berpegang kepada janji-Nya: Ia menetapkan langkah-langkah orang-orang yang hidup-Nya berkenan kepada-Nya.