Mengapa Umat Islam Tidak Menerima Yesus Adalah Allah?
Lalu lalang di forum-forum diskusi antar agama, saya mendapatkan satu fakta yang menjadi hambatan diskusi antara umat Islam dan Kristen. Hambatan yang paling utama adalah umat Islam tidak menerima Yesus adalah Allah seperti yang dinyatakan iman Kristen. Bagaimana pun bukti dan penjelasan yang diberikan, seakan-akan mental keluar bahkan sebelum direnungkan dalam pikiran. Apa sebenarnya yang menyebabkan umat Islam tidak menerima Yesus adalah Allah? Kita akan sama-sama merenungkannya bersama dalam artikel ini.
Catatan Penulis
Artikel ini diterjemahkan dari tulisan Nabeel Quareshi di christianity.com. Nabeel Qureshi adalah pembicara dari Ravi Zacharias International Ministry, dan penulis buku Seeking Allah, Finding Jesus: A Devout Muslim Encounters Christianity. Semoga artikel ini bisa membawa pencerahan pikiran baru bagi teman-teman umat Islam dan umat Kristen.
Mengapa Umat Islam Tidak Menerima Yesus Adalah Allah?
Dari setiap surat dalam Alquran yang dihafal oleh anak-anak, ada satu bagian yang lebih sering dilafalkan daripada bagian lainnya. Tidak panjang, hanya 3 ayat, tapi Muhammad mengajarkan bahwa bagian ini menjadi inti pengajaran Islam dan menjadikannya ayat terberat dalam Alquran. Ayat itu ialah ayat dari Surat Al-Ikhlas 112, dan berisi demikian: Katakanlah: “Dialah Allah…Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan…”
Dari seluruh pengajaran yang saya dapatkan, ajaran tentang “Tawhid”, keesaan Allah dan Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan adalah yang paling masuk dalam kepala saya. Jadi ketika mendengar tentang Allah Tritunggal dalam Kristen, saya menolaknya mentah-mentah. Saya melihatnya sebagai ajaran tak beralasan dan menghina Allah yang Esa. Saya tak habis pikir bagaimana bisa Allah Tritunggal, Allah ada tiga namun tunggal? Itu kedengarannya mustahil dan terkesan memaksa.
Yang membuat persepsi terhadap Allah Tritunggal memburuk adalah tidak ada yang menjelaskan apa artinya Yesus adalah Anak Allah. Baik saya dan umat Islam di sekeliling saya cenderung berpikir Yesus ialah anak biologis dari Allah. Waktu itu saya berpikir seperti ini: Allah memutuskan untuk menciptakan allah lain, yakni Yesus. Itu berarti Yesus adalah allah bikinan. Dan nampaknya Alkitab mendukung pemikiran ini karena Yesus berkata dalam Yohanes 14:28, “sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.” Ketika membuka Alkitab pun saya tidak bisa menemukan ajaran Tritunggal di dalamnya, dan pada akhirnya saya menyimpukan bahwa itu adalah ajaran yang menghina Allah yang Esa.
Sama seperti Nabeel Quareshi, inilah yang mungkin menjadi alasan umat Islam tidak menerima Yesus adalah Allah. Dan hampir seluruh umat Muslim percaya bahwa Tuhan yang disembah oleh orang Kristen adalah Tuhan yang mempunyai anak, yaitu Isa Al-Masih. Bahkan Alquran mengutuk orang yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Anak Allah.
Lantas apa yang membuat Nabeel Quareshi berubah pikiran dan menerima Yesus adalah Allah?
Perubahan Pikiran
Segalanya berubah sejak saya mulai belajar sains dan Alkitab secara mendalam. Sains menunjukkan pada saya bahwa ada objek yang sangat kecil sehingga kita hanya bisa melihatnya lewat mikroskop. Dalam lingkup mikroskopik pun, ada banyak rahasia tersembunyi di dalamnya. Seperti hubungan atom dengan kuantum mekanik dan juga hubungannya dengan cahaya. Pemikiran para ilmuwan selama ini mengenai cahaya rupanya keliru, sebab cahaya adalah gelombang dan partikel secara bersamaan.
Jika objek di dunia ini saya membingungkan kita, bagaimana dengan Dia yang menciptakan dunia ini? Dengan Dia yang menciptakan pikiran kita? Sejak itulah saya berpikir Allah itu harusnya jauh lebih besar dan rumit daripada yang bisa dibayangkan. Jika saya bisa mengenalnya dan memahaminya dengan mudah, itu bukan Allah yang sebenarnya. Itu hanyalah allah dalam pikiran saya yang secuil ini.
Di jalan buntu itulah dengan angkuh saya coba membuka Alkitab dan melihat apa yang diajarkan di dalamnya. Meskipun tidak menggunakan istilah “Tritunggal”, ajaran Alkitab mutlak. “..bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia” (Ulangan 4:35) dan “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6:4). Meskipun demikian, ada saat di mana Allah terkesan jamak, “Baiklah Kita menjadikan manusia… (Kejadian 1:26) dan dalam Yohanes 1:1. Ada juga Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus yang ketiganya menggunakan nama YAHWEH (Matius 28:19, Filipi 2:11, Yesaya 45:22-23).
Jadi Alkitab mengajarkan Allah yang adalah Tritunggal, tiga pribadi dalam satu hakekat. Tentu ini bukanlah kontradiksi, sebab pribadi dan hakekat adalah hal yang berbeda. Hakekat Anda adalah apakah Anda, sedang pribadi Anda adalah siapa Anda. Contohnya hakekat saya satu yakni manusia, dan satu pribadi yaitu Nabeel Quareshi. Hakekat Allah satu yakni Allah dengan tiga pribadi Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Rumit? Tentu. Unik? Tentu.
Jadi Yesus adalah Anak Allah TIDAK menyatakan hubungan fisik, namun peran. Ini menjelaskan juga mengapa Bapa lebih besar daripada Yesus, namun di saat bersamaan adalah Allah. Sebagai ilustrasi, ijinkan saya menggunakan kisah saya sendiri. Ayah saya lebih besar daripada saya dalam perannya di rumah, tapi baik ayah dan saya punya hakekat sama yakni manusia. Saya lebih rendah dalam peran dan pribadi, namun sama dalam hakekat sebagai manusia. Jadi Bapa lebih besar dari Yesus dalam peran, namun secara hakekat adalah satu.
Merasa menemukan apa makna Allah Tritunggal yang sebenarnya, saya merasa bahwa inilah pribadi Allah yang sesungguhnya. Awalnya saya tidak mempercayainya sampai akhirnya saya percaya Injil dan segala hal ajaib yang Yesus lakukan. Saya mendapatkan bukti bahwa Yesus adalah Allah, Yesus tidak berbuat dosa dan Yesus bangkit dari kematian.
Semakin kita mengenal Allah dan memahami hakekatnya, hidup kita makin dipenuhi sukacita. Sukacita dan kasih Allah inilah yang ingin saya bagikan bagi orang-orang sekitar.
Sekian kisah dari Nabeel Quareshi. Semoga artikel di atas bisa menjadi pencerahaan bagi teman-teman yang masih bingung apa makna Tritunggal itu? Atau mengapa umat Kristen mempercayai Yesus sebagai Anak Allah. Buat teman-teman yang lain, semoga artikel ini bermanfaat untuk memahami latar belakang umat Islam dan menemukan cara yang baik menyampaikan kebenaran sesungguhnya mengenai Allah Tritunggal. Terimakasih.
Informasi :mengenai Nabeel Quareshi dan buku Seeking Allah, Finding Jesus: A Devout Muslim Encounters Christianity
Sumber gambar : reachingthenationsamongus.org
136 thoughts on “Mengapa Umat Islam Tidak Menerima Yesus Adalah Allah?”