Mengapa Yesus Harus Mati Disalibkan?
Keselamatan menurut Kristen adalah berdamai dengan Tuhan Allah sang Pencipta. Berdamai sama seperti saat pertama Tuhan Allah berjalan bersama dengan Adam di Taman Eden. Persekutuan yang baik dan damai antara Allah Sang Pencipta dan manusia ciptaan-Nya, inilah keselamatan itu. Namun, akibat dosa hubungan Allah dengan manusia menjadi rusak, hancur lebur, tidak ada lagi damai sejahtera. Lantas, bagaimana caranya agar hubungan itu bisa diperbaiki kembali? Bagaimana caranya agar bisa damai kembali dengan Allah?
Dahulu saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya dan abang sering sekali bermain bola di depan rumah. Pernah satu kali, saya menendang bola terlalu keras dan memecahkan kaca depan rumah. Prankk! Kaca depan rumah pecah dan berserakan. Mama yang mendengar suara pecahan kaca langsung datang dan melihatnya. “Wah, pasti mama marah besar sama saya,” pikir saya dalam hati. Saya dan abang langsung menyudahi bermain bola. Hati saya tidak tenang, tidak damai. Ini membuktikan hubungan saya dan mama jadi tidak baik, tidak damai.
Mengapa Yesus Harus Mati Disalibkan?
Bagaimana cara saya memperbaiki hubungan itu? Pertama, saya harus minta maaf sama mama. Yang kedua, mama juga harus memaafkan saya. Apakah sudah cukup? TIDAK! Kaca depan rumah masih pecah dan banyak debu masuk ke dalam rumah. Masih ada yang harus saya lakukan: Saya harus mengganti dan memperbaiki kaca depan rumah. Tapi karena masih SD, saya tidak punya uang. Apa boleh buat, akhirnya mama sendirilah yang mengganti kaca itu dengan yang baru.
Setali tiga uang dengan kisah sebelumnya. Bagaimana cara kita memperbaiki hubungan yang rusak dengan Tuhan Allah. Pertama, kita harus minta maaf pada Tuhan. Kedua, Tuhan harus mengampuni segala dosa kita. Dan yang ketiga, kita harus mengganti semua kerusakan akibat dosa selama ini. Tapi di sinilah masalahnya: Kita tidak dapat mengganti semua kerusakannya. Kerusakan itu terlalu besar, bahkan meskipun kita mati sekalipun kita belum dapat menggantinya.
Jadi bagaimana? Apakah hubungan itu tidak bisa kembali damai? Apakah keselamatan itu mustahil?
Disinilah Tuhan Allah bekerja. Sama seperti mama yang mengganti kaca pecah itu, Allah juga yang mengganti semua kerusakan akibat dosa kita. Bagaimana caranya? Caranya adalah lewat Pribadi Yesus. Yesus yang adalah Tuhan Allah sendiri, lahir di dalam dunia, menjadi sama dengan manusia, hidup tanpa dosa, untuk bisa menanggung semua kerusakan akibat dosa kita. Yesus yang tidak berdosa, menanggung semua dosa kita, menanggung semua kerusakan dosa di atas kayu salib. Tanpa kecuali. Inilah mengapa Yesus harus mati disalibkan.
Dengan kematian Yesus, Allah menyelesaikan semua syarat itu. Allah membayar dan menanggung semua kerusakan akibat dosa. Allah menyelesaikan semuanya agar manusia bisa diselamatkan. Inilah jawaban mengapa Yesus harus mati disalibkan.
Keselamatan dalam Kristen adalah berdamainya Allah dengan manusia. Allah beserta manusia, dan manusia pun dekat dengan Allah. Relasi yang baik antara Allah dan manusia. Dan keselamatan ini sudah dijamin 100%, sebab syarat keselamatan ini sudah diselesaikan semua oleh Tuhan Allah sendiri. JADI, KESELAMATAN DALAM KRISTEN ITU PASTI.
Kalau teman-teman mendapatkan pertanyaan mengapa Yesus harus mati disalibkan, teman-teman sudah mengerti jawabannya.
sumber gambar : blogspot
1 thoughts on “Mengapa Yesus Harus Mati Disalibkan?”