Mengapa Yesus Mengadakan Mukjizat?
Mengapa Yesus mengadakan mukjizat?
Para pesulap kuno membuat ilusi-ilusi ajaib untuk mempertahankan pengikut mereka agar tetap datang kepada mereka dengan membawa uang. Mreka meniru dunia supranatural untuk menempatkan diri mereka ke dalam pikiran orang lain sebagai orang-orang yang memiliki akses khusus ke alam yang berkuasa atas dunia dan yang menentukan nasib orang-orang yang berharap untuk bisa lewat dari sini ke sana. Mereka berurusan dengan rasa takut terhadap alam yang tidak dikenal itu.
Yesus mengadakan mukjizat dan tanda-tanda ajaib demi tujuan yang sangat berbeda-beda. Mukjizat-mukjizat yang dilakukannya memberikan kelegaan dari rasa sakit dan rasa takut, dan mengajarkan tentang Tuhan yang peduli dengan penderitaan orang-orang dan yang menyembuhkan mereka dengan cuma-cuma. Ia menyembuhkan orang buta, orang kusta, orang lumpuh, mengusir setan, membangkitkan orang mati, memberi makan orang banyak,mengajar, dan masih banyak mukjizat lain.Yesus mengadakan lebih banyak mukjizat daripada yang diceritakan di dalam injil (Yohanes 20:30), dan motivasi-Nya atas mukjizat-mukjizat itu tidak lain adalah untuk belas kasihan.
Bilamana kita memandang mukjizat-mukjizat ini secara keseluruhan, maka kuasa Yesus yang menakjubkan harulah menjadi sumber ketenangan. Persoalan-persoalan yang kita anggap atau dunia anggap sepele, ternyata diperhatikan-Nya dan ingin dipulihkan-Nya. Ia rindu melegakan kekuatiran kita dan sudah menjanjikan untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan kita yang paling mendasar. Ia sudah mengambil alih penguasaan atas penyakit, tragedi, kekacauan, dan kematian. Dan kuasa-Nya ini tidak dibatasi oleh waktu, jarak, hal-hal takhayul, prasangka, atau bahkan kekuatan-kekuatan jahat. Ia mengajar dengan mukjizat-mukjizat kebangkitan yang dilakukan-Nya bahwa kejahatan mungkin dapat memenangkan sedikit pertarungan di bumi, tetapi hanya Dia sajalah yang memegang kuasa yang kekal. Masa tujuh puluh atau delapan puluh tahun yang tidak kekal di dalam tubuh yang mengandung penyakit ini dan kematian akhir adalah sekejab saja jika dibandingkan dengan sukacita besar yang tiada akhirnya yang Ia janjikan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Teman terdekat Yesus di muka bumi ini, yakni murid yang bernama Yohanes, menulis pada bagian sebelum akhir Injil tulisannya:
“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” (Yohanes 20:30-31)
Setelah membaca mukjizat-mukjizat otentik yang dilakukan oleh Yesus ini, Anda diberi kesempatan untuk memberikan respons kepada yang menfadakan mukjizat-mukjizat itu. Mukjizat-mukjizat yang diadakan-Nya sudah dicatat “supaya Anda percaya” bahwa Ia, sesungguhnya adalah Anak Allah.
Sudahkah Anda percaya? Akankah Anda percaya? Apakah Anda percaya?