Menghadapi Penderitaan
Mengikut Tuhan sama dengan menderita. Ikut Yesus harus siap menghadapi penderitaan. Tidak ada yang namanya gampang mengikut Tuhan. Tidak ada orang yang hidupnya mendadak jadi mudah setelah mengikut Tuhan. Malah yang terjadi sering sebaliknya, dijauhi teman, dikucilkan dari pergaulan, bahkan diejek-ejek sok rohani. Bahkan tidak jarang ada yang dibunuh dan dihilangkan namanya karena iman percaya pada Yesus.
Menghadapi Penderitaan karena Iman
Kita bisa melihat contohnya dalam kehidupan kita masa kini. Ada banyak orang di luar sana yang menghadapi penderitaan, penyiksaan, hingga pembunuhan karena iman percayanya pada Tuhan.
Menurut Dr.Ruppert Shortt, pada tahun 1990, ada 1,2-1,4 juta orang Kristen yang tinggal di Irak. Kini jumlahnya tidak lebih dari 200 ribu jiwa. Lalu dalam artikel terbarunya “Christianophobia” atau “Ketakutan pada Kristen” Shortt mengklaim bahwa diantara orang-orang percaya yang ada, orang Kristen kini menjadi target utama. Kristen juga telah melewati Yahudi menjadi agama yang paling dianiaya dan ditindas. Dia kemudian menambahkan, orang-orang Kristen di Timur Tengah mengalami penganiayaan terberat yang menyebabkan kelak tidak lagi ada orang percaya di Timur Tengah. Kristen akan punah di tempat asal kelahirannya, katanya lagi. Anthony O’Mahony dari Heythrop College di London juga menegaskan hal serupa. “Lebih dari dua pertiga orang percaya telah dibunuh dalam abad ini.”
Dr. Shortt juga mengutip PEW Forum dan World Evangelical Alliance (Perkumpulan Penginjilan Sedunia) yang memperkirakan “lebih dari 200 juta orang Kristen (sekitar 10 persen dari total di seluruh dunia) mengalami penganiayaan dan penyiksaan, dikucilkan dari masyarakat dan kehidupan bernegara karena iman percayanya.”
Orang percaya di Nigeria dibom ketika beribadah di dalam gereja. Di Pakistan orang-orang percaya dibunuh tanpa ampun. Orang Kristen Koptik di Mesir dibakar hidup-hidup. Belum lagi, orang percaya di Cina yang dibunuh kalau kedapatan mengikuti ibadah atau memiliki Alkitab.
Begitu beratnya penderitaan yang dialami oleh orang-orang percaya di seluruh dunia. Tapi memang itulah ciri kehidupan orang Kristen. Tidak ada yang namanya enjoy, santai-santai. Tuhan Yesus sendiri mengalami berbagai masalah, cobaan, dan penderitaan. Coba saja kalau kita melihat dalam Pengakuan Iman Rasuli, hanya ada satu kata kerja untuk Yesus, yaitu MENDERITA. Hanya penderitaan yang ditanggung oleh Yesus sepanjang hidup-Nya.
Ketakutan bisa saja menyapa. Kekuatiran dan kegelisahan menggoncang jiwa. Tapi jangan sampai kita putus asa dan menyerah, jangan pernah menyangkal iman percaya pada Yesus. Bukan karena kita kuat dan hebat. Namun karena itulah yang mesti kita hadapi. Menghadapi penderitaan seperti Yesus. Menghadapi penderitaan bersama Yesus.
Sumber Berita :
- Shortt, Rupert. Christianophobia. (London: Civitas: Institute for the Study of Civil Society, 2012). Tersedia secara online di www.civitas.org.uk/pdf/Shortt_Christianophobia.pdf
- ucanews.com/news/whose-faith-is-most-persecuted
Sumber Gambar : ucanews.com/Christian-Persecution