Menguji Kemurnian Iman
Emas yang murni adalah logam yang lembut, berkilat, berwarna kuning yang menarik, dan mudah ditempa. Emas jenis ini diperoleh dari proses pemurnian yang dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh emas yang benar-benar murni. Proses pemurnian ini dimulai dengan meletakkan emas di api yang bersuhu lebih dari 500 derajat, setelah itu dipukul-pukul/ditempa, mencelupkannya ke air dingin, lalu kembali meletakkan emas di api. Proses ini panjang dan melelahkan, tetapi ada suatu kebahagiaan tersendiri di akhir proses ini, emas murni yang amat berharga.
Menguji Kemurnian Iman
Demikian pula dengan iman kita. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita masuk ke dalam pencobaan dan masalah. Bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Jemaat Kristen di zaman Petrus adalah contohnya. Nampaknya kehidupan mereka tidak mudah, ada banyak tekanan dan ancaman kematian. Tidak jarang pula mereka dikejar-kejar oleh penguasa untuk meninggalkan keyakinan mereka akan Kristus. Petrus memberikan nasihat kepada mereka–yang saya rasa masih amat relevan dengan kehidupan kita sekarang–di dalam 1 Petrus 1:7, “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu-yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api–sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”
Nasihat Petrus itu mengingatkan jemaat waktu itu akan manfaat dari pencobaan. Sebuah hidup yang penuh dengan pengharapan, yang dipersiapkan untuk menerima bagian Sorgawi yang kekal, yang disediakan melalui Kristus. Petrus mengingatkan jemaat–dan kita sekarang–agar tetap kuat dan supaya bergembira ketika menghadapi bermacam-macam pencobaan. Petrus membandingkan proses pemurnian iman dengan proses pemurnian emas. Yang perlu menjadi catatan adalah, iman kita jauh lebih berharga dibandingkan emas. Emas adalah barang fana dan tidak kekal, sementara iman kita akan membawa kita kepada keselamatan dan kehidupan kekal.
Jadi, jelaslah bahwa iman kita jauh lebih berharga daripada emas. Jika emas saja harus melalui proses panjang dan melelahkan untuk menjadi emas murni, apalagi iman yang akan membawa kita kepada kehidupan kekal yang penuh dengan sukacita.
Sumber Gambar : BlogSpot