Mengulas Lengkap Siapa Pribadi Yesus
Pribadi Yesus menjadi pertanyaan iman sepanjang masa. Pertanyaan yang mengundang perdebatan tiada henti di kalangan ilmuwan dan apologis. Dalam artikel kali ini, kita akan sama-sama membuka Alkitab, menyelami siapa pribadi Yesus sesuai apa yang dikatakan-Nya, memahami siapa pribadi Yesus menurut orang Yahudi, dan pada akhirnya sampai pada kesimpulan siapa pribadi Yesus yang sebenarnya.
Siapa Pribadi Yesus Menurut Yesus sendiri?
Ucapan Yesus 1:
Kenapa orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus? Itu karena Yesus menggunakan kata “Aku” yang menunjuk kepada pribadi Allah. Aku dalam bahasa Yunani ego eimi adalah ucapan Allah sendiri ketika menyatakan diri-Nya kepada umat Israel. Bagi umat Yahudi, ego eimi adalah ucapan Allah yang paling kudus yang tidak diperbolehkan diucapkan selain oleh Allah sendiri.
Ucapan ego eimi ini diucapkan oleh Allah dalam perjanjian lama, misalnya dalam Yesaya 41:4, Yesaya 43:10, 13, 25, Yesaya 46:4, Yesaya 48:12. Akulah Allah, ego eimi. Bagi orang Yahudi, perkataan ini hanyalah untuk Allah, dan tidak boleh ada yang mengatakan-Nya selain Allah sendiri.
Di ayat Alkitab lainnya diceritakan juga tentang pertentangan Yesus dengan orang Yahudi.
Ucapan Yesus 2 :
Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 5:17-18)
Ucapan Yesus 3 :
Yesus menjawab mereka: …”Aku dan Bapa adalah satu. ” Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah (Yohanes 10:30-33)
Pribadi Yesus Menurut Orang Yahudi
Dari konteks di atas, kita bisa tahu alasan mengapa orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Orang Yahudi menolak segala ucapan Yesus tentang diri-Nya yang adalah Allah dan memutuskan bahwa Yesus ialah orang gila atau pembohong.
Seorang apologis Kristen yakni C.S. Lewis berkomentar mengenai siapa pribadi Yesus.
“I am trying here to prevent anyone saying the really foolish thing that people often say about Him: I’m ready to accept Jesus as a great moral teacher, but I don’t accept his claim to be God. That is the one thing we must not say. A man who was merely a man and said the sort of things Jesus said would not be a great moral teacher. He would either be a lunatic — on the level with the man who says he is a poached egg — or else he would be the Devil of Hell. You must make your choice. Either this man was, and is, the Son of God, or else a madman or something worse. You can shut him up for a fool, you can spit at him and kill him as a demon or you can fall at his feet and call him Lord and God, but let us not come with any patronising nonsense about his being a great human teacher. He has not left that open to us. He did not intend to. Now it seems to me obvious that He was neither a lunatic nor a fiend: and consequently, however strange or terrifying or unlikely it may seem, I have to accept the view that He was and is God.” – C.S. Lewis
“Saya disini untuk menggugat orang-orang yang berkata hal bodoh tentang Dia. Orang-orang yang berkata: Saya menerima bahwa Yesus adalah guru moral agung, tapi saya tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah. Terhadap orang-orang ini saya hanya bisa mengatakan pernyataan mereka keliru. Kalau Yesus hanya guru moral seperti yang mereka katakan, Dia tidak mungkin mengatakan hal-hal di atas. Terhadap orang yang mengatakan perkataan di atas hanya ada 3 kemungkinan: orang itu gila, orang itu pembohong, atau orang itu benar Allah seperti yang dikatakan-Nya. Kamu harus membuat pilihan. Kamu bisa menutup mulut-Nya karena Dia pembohong. Kamu juga bisa membunuh-Nya karena Dia gila. Atau kamu mempercayai-Nya karena Dialah Allah seperti yang dikatakan-Nya. Dan karena ada begitu banyak orang yang mengikuti-Nya bahkan rela mati untuk memberitakan tentang pribadi Yesus, Dia tidak mungkin pembohong atau orang gila. Dia adalah Tuhan, dan aku mesti mengambil keputusan untuk mempercayai-Nya,” – C.S.Lewis.
Ulasan Tentang Siapa Pribadi Yesus oleh C.S. Lewis
Ketika Yesus berkata hal-hal diatas, apa yang muncul dalam benak teman-teman. Saya yakin kutipan C.S.Lewis diatas cukup mewakili pendapat mengenai siapa Yesus sebenarnya. Memang benar, ketika orang Yahudi mendengar perkataan Yesus, mereka pun langsung menentukan pilihan. Karena orang Yahudi tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan, maka mereka memilih menentang Yesus dan mengatakan Dia adalah pembohong dan penghujat Allah. Orang Yahudi menyalibkan Yesus karena mereka tidak mau mempercayai Yesus adalah Allah seperti yang dikatakan-Nya.
Kini kita semua tahu bahwa pilihan orang Yahudi salah. Sebab Yesus membuktikan diri-Nya bukanlah pembohong dengan bangkit kembali dari kematian di hari ketiga. Yesus membuktikan segala ucapan-Nya adalah benar dan jadi kenyataan. Yesus menyatakan diri-Nya adalah Allah sendiri yang berkuasa mengalahkan maut. Yesus, Dia adalah benar-benar Allah yang Mahakuasa.
Bagaimana dengan teman-teman? Apa pendapat teman-teman mengenai siapa pribadi Yesus? Adakah teman-teman berpikir sama seperti orang Yahudi yang telah salah menolak Yesus? Tentukanlah pilihan teman-teman. Karena Yesus, Dia sungguh adalah Allah sendiri.
Pernyataan dan Kutipan C.S. Lewis : 1peter315.wordpress.com/2012/07/14/the-trilemma-dilemma
Sumber Video : Youtube Who Is Jesus by Focus on the Family?
Sumber gambar : Youtube Who is Jesus by Bibles for America