Menjadi Seperti Yesus
Menjadi seperti Yesus? Gak salah tuh? Mana mungkin? Kita ini manusia biasa, gak mungkin jadi seperti Yesus yang adalah Tuhan. Sampai kapanpun kita gak mungkin menjadi seperti Yesus. Eh, eh, eh, tunggu dulu, maksud saya itu bukan menjadi Yesus secara harafiah. Maksud saya, kita harus bertindak dan berperilaku seperti Yesus. Hah? Maksudnya?
Begini, biar saya jelaskan. Sebagai murid Yesus, kita harus mau melakukan semua yang Yesus ajarkan, seperti mengasihi Tuhan, sesama, dan diri kita sendiri. Selain itu, kita juga harus mampu menjadi garam dan terang bagi dunia (lingkungan di mana kita hidup). Dan jangan lupa, perintah terakhir Yesus, yaitu untuk pergi dan memberitakan Injil ke seluruh dunia. Yang di atas hanyalah sebagian kecil dari ajaran Yesus yang harus kita lakukan. Dan di luar itu semua, kita juga harus bertindak seperti yang Yesus lakukan.
Lalu muncul pertanyaan, apa yang Yesus lakukan? Ah, masa segitunya, Anda bertanya apa yang Yesus lakukan? Yesus itu punya belas kasihan pada sesama, seperti menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang yang mati, dan memberi makan orang banyak. Selain itu, Yesus juga menunjukkan kepada kita bagaimana Ia memelihara hubungan-Nya dengan Bapa, bagaimana Ia berserah penuh pada kehendak Bapa-Nya, memberitakan Kerajaan Allah bagi semua orang, hingga akhirnya Ia rela memberikan nyawa-Nya sebagai ganti kita di kayu salib. Setelah itu, Ia bangkit dari kematian, menemui dan memberikan kekuatan bagi murid-Nya berupa janji akan datangnya Roh Kudus. Dan kita percaya sekarang, bahwa Ia akan datang kembali ke dunia untuk kali kedua, menjemput kita semua yang percaya kepada-Nya.Saya yakin, kita tidak mungkin bisa menjadi seperti Yesus, karena kita bukan Tuhan. Yang saya maksud adalah bagaimana kita mau belajar dari Yesus, lebih dari itu mau diajar lewat rupa-rupa cara yang kadang tidak kita mengerti. Intinya, menjadi seperti Yesus berarti kita mau berusaha menjadi lebih baik, mau melakukan apa yang Yesus ajarkan dan lakukan. Menjadi seperti Yesus berarti menjadi sempurna dalam sudut pandang yang Dia harapkan.
Sebagai penutup, saya rindu untuk mengutip reffrein lagu “Bagaikan Bejana”, semoga ke depannya, kita mampu menjadi seperti Yesus, baik dalam pikiran, perkataan, terlebih dalam perbuatan kita.
Ku mau s’perti-Mu Yesus
Disempurnakan s’lalu
Dalam setiap jalanku
Memuliakan nama-Mu