Parheheon Ina-Selamat Hari Kartini
Tahun ini adalah kembali HKBP melaksanakan kegiatan ini, jadi mari kita kembalikan makna parheheon itu sesungguhnya. Mari kita sajikan kegiatan yang benar-benar membangkitkan semangat, mempersatukan, dan menumbuhkan iman kita di dalam Tuhan Yesus.
Parheheon Ina
Ijinkan saya menutup tulisan ini dengan renungan singkat dari acara Parheheon Ina di HKBP Jakasampurna. Parheheon Ina tahun ini diadakan pada momen Paskah, momen kebangkitan Yesus Kristus di mana para wanita diberikan kesempatan menjadi pihak-pihak yang pertama mengetahui kebangkitan Yesus. Ibu-ibu diajak untuk kembali memahami perannya sebagai seorang ibu dan istri di dalam keluarga dengan berdasar Amsal 31. Parheheon Ina yang berdekatan dengan Hari Kartini di mana diperingati emansipasi terhadap wanita sesungguhnya menjadi momen yang baik bagi para ibu–atau para anak gadis–untuk bangkit dan menjadi saksi Kristus di manapun kalian berada. Pancarkanlah terang kasih Kristus di tempat-tempat yang gelap, tempat-tempat yang butuh perhatian kita: mungkin di keluarga, di kantor, di lingkungan rumah, atau di manapun.
Sebuah tulisan mengenai sosok wanita sungguh mengena di momen ini. Aurelius Agustinus (354-430), seeorang bapa gereja dan filsuf Pendidikan Agama Kristen yang lahir di Tagaste menulis sebuah sajak tentang wanita yang kemudian digubah oleh Dale S. Hadley menjadi berikut:
Woman was created from the rib of man
not from his head to be above him
nor from his feet to be walked upon
but from his side to be equal
near his arm to be protected
and close to his heart to be loved
Yang kurang lebih terjemahannya adalah sebagai berikut:
Wanita diciptakan dari rusuk pria
bukan dari kepalanya untuk menjadi atasan
bukan pula dari kakinya untuk dijadikan alas
melainkan dari sisinya untuk menjadi mitra sejabat
dekat dengan lengannya untuk dilindungi
dan dekat dengan hatinya untuk dicintai
Wanita dan Pria hendaknya saling melengkapi dan menghargai. Tuhan menciptakan keduanya dengan keistimewaan tersendiri dan bukan dengan kekuasaan untuk menguasai yang lainnya.
Sosok wanita bukanlah hanya sebagai pelengkap buat para laki-laki. Wanita dan laki-laki sejajar di dalam hidup dan penciptaan Tuhan. Keduanya adalah wujud citra Allah di dalam dunia ini. Wanita akan menjadi anak perempuan, remaja yang cantik, pemudi, ibu, dan manula. Laki-laki pun akan menjadi anak laki-laki, remaja yang ganteng, pemuda, ayah, dan manula. Wanita dan laki-laki harus saling melengkapi dan menghargai, satu dengan lainnya, tanpa kecuali.
Selamat Parheheon Ina! Selamat Hari Kartini! Selamat buat para anak perempuan, pemudi, dan ibu!
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2